masa kecil bepe

masa kecil bepe
bagi anda yang belum terlalu mengenal bepe ini adalah fotonya

Sabtu, 29 Januari 2011

(HEBOH) SURAT PRIBADI BAMBANG

Sepulang bermain untuk timnas Indonesia di ajang Sea Games 1999 di Brunei Darussalam, saya menyempatkan diri pulang dan sowan pada kedua orang tua saya di Getas, Kec pabelan, Kab semarang. Saat itu, dua minggu menjelang Liga Indonesia VI di bergulir. Mengingat saya belum mempunyai klub, maka saya memutuskan untuk beristirahat dulu di kampung halaman…
timnas02_595
Ada satu hal yg unik dalam perjalanan karir saya sebagai pemain sepakbola, hal unik yg mungkin tidak akan pernah dialami oleh pemain sepakbola lain republik ini. Yaitu, saat pertama kali saya bermain untuk tim nasional Indonesia, status saya masih sebagai pemain amatir (Belum bermain di liga Indonesia). Saat itu saya baru saja lulus dari kelas 3 IPS 2, di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga. Sebagai pemain sepakbola, saya hanya berstatus sebagai pemain dari Diklat Sepakbola Salatiga…
Saya mendapat kehormatan tersebut, karena dalam ajang piala asia usia 19th dan pra olimpiade saya tampil cukup impresif. Kebetulan saat itu, timnas U 19, timnas pra olimpiade dan timnas senior di kepalai oleh seorang pelatih yg sama, yaitu pelatih asal Jerman yg bernama Bernard schoem…
Dalam artikel saya (Diskusi via Twitter part one - 2009), saya sempat menyebutkan bahwa, salah satu hal yg paling saya sukai dari pelatih asing adalah, seorang pelatih asing selalu berani memberi kesempatan pada para pemain muda untuk unjuk kebolehan. Mereka selalu berpikir jauh ke depan dengan menyiapkan pemain-pemain muda, agar regenerasi dan keseimbangan sebuah tim terjaga dengan baik..
Dalam ajang Sea Games tersebut, banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapat, karena saat itu saya mendapat kesempatan untuk bermain dalam satu tim bersama pemain-pemain kelas satu di negeri ini. Sebut saja Bima sakti, Widodo C Putra (assisten pelatih tim nas saat ini), Aji Santoso, Anang Ma’ruf, Nur alim, Bejo Sugiantoro, Rochy Putiray, I Komang Putra, Hendro kartiko, Ali Sunan, Uston Nawawi, Agung Setyabudhi dll (Sangat di sayangkan Kurniawan D.J tidak berada dalam tim). Ketika itu kami berhasil membawa pulang medali perunggu, setelah mengalahkan Singapura di perebutan tempat ke tiga, melalui adu pinalty..
Sepulang dari ajang Sea Games 1999 tersebut, banyak hal yg berubah dalam kehidupan sehari-hari saya. Secara pribadi sejujurnya saya merasa tidak berubah, yg berubah adalah hal-hal di sekitar diri saya. Orang-orang mulai menegur saya ketika saya tengah berjalan, mereka tersenyum ramah kepada saya, ada beberapa yg meminta tanda tangan, akan tetapi tidak banyak atau boleh dikatakan jarang yg meminta berfoto bersama, karena saat itu tehnologi yg bernama handphone belum menjamur seperti saat ini, bahkan saat itu sayapun belum mempunyai ponsel pribadi…
Ketika berlibur di kampung halaman, saya banyak mengabiskan waktu saya berkumpul bersama orang tua dan saudara-saudara saya. Tidak lupa, saya juga menyempatkan diri untuk bermain kembali dengan sahabat-sahabat sepermainan saya, baik teman sekampung, sahabat di sekolah maupun rekan-rakan saya di Diklat salatiga…
Suatu hari saya pulang larut malam, kira-kira pukul 11 malam saya sampai di rumah. Saat itu saya pulang bersama seorang teman yg bernama Wasis Budiman, seorang pemain Diklat salatiga yg berasal dari kota Rembang, boleh di katakan dia adalah sahabat saya yg paling dekat…
Jarak Salatiga dengan Getas kira-kira memakan waktu 15 menit, saat itu kami berdua mengendarai sepeda motor Honda mega pro milik ayah saya. Wasis memegang kendali kemudi, sedang saya duduk di belakang sebagai penumpang (Sekedar untuk di ketahui, saat itu saya belum bisa menaiki sepeda motor, saya baru bisa mengendarai sepeda motor di usia 29th hehehe)..
Maka selama 15 menit, kamipun memacu sepeda motor tadi dengan kencangnya membelah suasana malam yg gelap, sunyi dan sangat dingin. Perjalanan itu sendiri terasa cukup mencekam, karena untuk sampai ke desa saya, kami harus melewati hamparan sawah yg luas serta dua buah pemakaman yg sudah cukup tua. Bagi mereka yg tidak terbiasa, saya yakin rasa takut akan datang menghampiri, akan tetapi bagi kami orang-orang kampung seperti saya, suasana tadi adalah salah satu daya tarik yg malah sampai saat ini selalu ingin saya ulangi kembali…
Sesampainya dirumah, kopi panas adalah hal pertama yg kami cari. Teras depan rumah orang tua saya, kami pilih menjadi tempat untuk menikmati kopi tubruk tersebut. Beberapa pisang goreng sisa tadi sore, terasa sangat nikmat dan pas untuk menjadi teman si kopi hitam yg kental tadi…
Sambil mengunyah pisang goreng dan menyeruput kopi panas, saya dan Wasis pun berbincang bincang ringan, membahas hal-hal yg lazimnya di bahas oleh anak-anak muda seusia kami. Hal tersebut membuat kami sesekali tertawa terkekeh-kekeh di tengah kesunyian malam tersebut. Bahkan beberapa kali, petugas ronda yg kebetulan lewat di depan rumah sayapun memperingatkan kami, tentunya sembari bercanda, karena mereka adalah teman-teman saya juga..
Jam Guess palsu ditangan kanan saya sudah menunjukkan pukul 00:45 pagi saat kami berdua memutuskan untuk beristirahat. Saat berjalan memasuki rumah, saya sempat terperanjat karena melihat sesuatu yg baru di ruang tamu. Di keremangan ruangan, nampak sebuah pigura kaca besar terpasang di salah satu sudut ruangan ini. Barang ini tidak pernah ada sebelumnya, maka secara reflek sayapun berjalan menghampiri pigura tersebut..
Setelah saya perhatikan dengan seksama ternyata pigura kaca tersebut berisi jersey tim nasional yg saya kenakan di perhelatan Sea Games yg lalu. Tanpa sepengetahuan saya, ternyata ayah saya telah memesan sebuah figura untuk memajang jersey tersebut. Mungkin itu adalah ungkapan rasa bangga dari seorang ayah yg anaknya mendapat kesempatan membela negaranya..
Saat itu saya mempersilahkan Wasis untuk berangkat tidur terlebih dahulu. Agar nampak lebih jelas lampu ruang tamupun saya nyalakan, maka sekarang nampak jelas sebuah baju tim nasional berwarna merah dengan motif garis horizontal putih serta bernomor 20 di bagian dada. Bagian depan baju ini penuh dengan tanda tangan seluruh anggota squad tim nasional saat itu. Di bagian tengah, terdapat tanda tangan kapten kesebelasan saat itu, yaitu Bima Sakti beserta tulisan “Semoga Sukses buat Bambang” di bagian bawah namanya..
Itu adalah jersey pertama saya bersama tim nasional Indonesia, jersey itu memiliki nilai sejarah yg sangat tinggi dalam perjalanan karir sepakbola saya. Saya ingat, ketika pertama kali saya menunjukkan jersey tersebut kepada ayah saya, dengan semangat ayah saya langsung mengenakannya, bahkan menggunakan nya untuk bermain tenis bersama rekan-rekan sekantor beliau di sore harinya. Dengan bangganya ayah saya menceritakan setiap detail tanda tangan pemain nasional yg ada di atas jersey tersebut..
Dari raut muka ayah saya, nampak sekali jika beliau sangat bangga memakai seragam tersebut. Bahkan saya melihat, mungkin melebihi kebanggaan saya sendiri ketika mengenakannya. Terlihat sedikit norak dan kampungan memang, akan tetapi menurut pendapat saya, itulah sebuah ungkapan perasaan yg spontan dan jujur dari ayah saya..
Setelah saya perhatikan dengan seksama, ternyata pigura ini sedikit kurang simentris dalam pemasangannya, salah satu ujungnya nampak lebih tinggi dari sisi yg lain, maka dengan segera sayapun membetulkan letak pigura tersebut. Malam itu, sambil memandang jersey tersebut sayapun berjanji dalam hati. Sebuah janji yg akan selalu saya pegang, sampai saatnya nanti saya harus berhenti. Iya, sampai saatnya nanti saya harus berhenti..
Saya berjanji untuk selalu berusaha menepati dan menyanggupi setiap panggilan dari tim nasional Indonesia, apapun keadaannya. Saya akan selalu berusaha untuk datang tepat waktu, memberikan kemampuan terbaik saya, serta memberikan dedikasi tertinggi saya kepada pasukan garuda, dalam apapun kendalanya..
“Kemampuan saya mungkin akan berangsur surut seiring dengan berjalannya waktu, ketajaman saya sebagai seorang striker mungkin lambat laun akan memudar seiring dengan berkembangnya permainan sepakbola itu sendiri. Akan tetapi “TIDAK” dengan komitmen dan dedikasi saya kepada tim merah - putih. TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH…!!!”
Di belahan dunia manapun, bermain untuk tim nasional adalah puncak dari karir seorang pesepakbola, tidak ada yg dapat memungkiri itu. Memakai jersey merah-putih adalah perpaduan antara sebuah tanggung jawab dan kebanggan yg luar biasa. Sebuah kebanggan yg tidak akan pernah dapat di nilai dengan sekedar sebuah mata uang..
Menyayikan lagu Indonesia Raya bersama puluhan ribu pendukung garuda, merupakan sebuah pengalaman yg tidak akan pernah dapat di lukiskan dengan kata-kata (Baca: Artikel ketika sebuah lagu menyadarkan saya - 2008). Saya akan selalu berusaha menghayati dan menyanyikan lagu tersebut dengan lantangnya, dalam setiap penampilan saya bersama tim nasional Indonesia. Sebuah rasa kebanggaan yg hanya akan anda pahami, ketika anda mengalaminya sendiri..
Sebagai pemain, ada sebuah prinsip yg akan selalu saya pegang dalam karir sepakbola saya. Yaitu, saya akan selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik saya dan mensupport tim baik di atas lapangan, dari bangku cadangan maupun dari tribun penonton..
Terkadang kita harus mampu mengesampingkan ego pribadi demi keutuhan tim, karena kebutuhan tim diatas segalanya, apalagi hal tersebut menyangkut kepentingan negara. bagi saya, apapun keputusan pelatih adalah bersifat mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat. Sebuah keputusan yg harus di hormati oleh seluruh komponen di dalam tim, karena memang begitulah cara kerja orang-orang profesional..
Saya selalu berusaha menjaga hubungan profesional secara baik dengan siapapun pelatih yg menangani saya bersama tim nasional. Dan sejujurnya, itu merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan saya bertahan selama 11 th, tampil sebanyak 81 kali dan mencetak 37 gol untuk negara yg sangat saya cintai (Sampai saat ini)..
Seperti halnya pigura kaca tersebut, yg sampai dengan saat dimana saya menulis artikel ini, masih menempel dengan kokoh di tempat yg sama dan tidak bergerak sedikitpun. Maka sampai detik ini, keyakinan, komitmen dan dedikasi saya juga tidak bergerak dan berkurang sedikitpun, tidak akan pernah berkurang kawan, sampai kapanpun. Saya tidak akan berhenti bermain untuk tim nasional, sampai suatu saat nanti, tenaga dan pikiran saya tidak dibutuhkan lagi oleh pelatih tim nasional..
“Cepat atau lambat, jersey merah - putih ini pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yg pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal disana sampai akhir hayatku”
One faith, one flag, one mission, one heart and one love for INDONESIA..
Selesai..

catatan bambang pamungkas setelah piala aff

Curhat Bambang 'Bepe' Pamungkas Usai Piala AFF 2010


Mereka Dimata Saya
Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 5 January 2011, pada kategori:Tim Nasional

Piala AFF 2010 telah usai dan seperti yg kita ketahui bersama, kita hanya mampu menjadi runner up untuk yg ke empat kalinya. Sebuah ungkapan klasik mengatakan “Dalam setiap pertemuan , maka akan ada juga sebuah perpisahan”. Maka sehari setelah partai final di gelar diadakanlah acara pembubaran tim. Seperti biasa ketua umum PSSI, ketua BTN, manager tim dan pelatih kepala memberikan kesan dan pesan mereka masing-masing. Tidak ketinggalan, saya juga mendapatkan giliran untuk berbicara, sebagai wakil dari semua pemain. Di bawah ini adalah kutipan dari apa yg saya ucapkan ketika itu:

” Secara pribadi maupun mewakili seluruh pemain, saya ingin mengucapkan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan juga staff pelatih atas kerja sama yg luar biasa selama piala AFF ini di gelar. Kenyataan memang terkadang tidak seindah apa yg kita bayangkan, akan tetapi setidaknya kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Kita memang belum mampu menjadi juara, akan tetapi semoga kita mampu memenangkan hati masyarakat Indonesia. Mohon maaf jika ada tersalah kata atau tindakan diantara kami semua, dan sekali lagi terima kasih”..

Secara pribadi, saya berpendapat jika tim ini adalah salah satu tim yg mempunyai suasana terbaik selama saya menjadi pemain nasional. Semua pemain benar-benar bermain dan berusaha memberikan yg terbaik kepada pelatih, itu tercermin dari cara kami bermain di lapangan. Tidak ada sosok bintang di sana yg ada hanyalah kami dalam sebuah tim..

Dibawah ini adalah pendapat pribadi saya mengenai personel-personel yg ada di dalam tim nasional piala AFF 2010. Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi saya, jika rekan-rekan mempunyai pendapat yg berbeda dengan yg saya kemukakan, ya monggo-monggo saja, wong namanya juga pendapat pribadi tho hehehe..

1. Alfred Riedl: Dimata saya Alfred bagaikan sebuah kulkas empat pintu, dingin, kokoh, tegas dan solid. Walau terkesan kaku akan tetapi Alfred memunyai hati yg besar dan luas. Dia adalah sebuah pribadi yg sangat fair dalam menilai segala sesuatu, filosofinya dalam bekerja adalah “Keras, tegas namun penuh dengan cinta”. Walaupun dia selalu meletakkan saya di bangku cadangan selama AFF, akan tetapi tidak dapat saya pungkiri, jika dia adalah salah satu pelatih favorit saya..

2. Wolfgang Pikal: Wolf adalah penyambung lidah Alfred di dalam tim, keberadaan Wolfgang membuat komunikasi antara Alfred dengan seluruh pemain berjalan sangat lancar. Sesekali dia memang terkesan lebih keras dan lebih tegas daripada Alfred sendiri, sehingga terkadang hal tersebut membuat kami sedikit merasa keki. Akan tetapi itu semua terjadi, lebih karena totalitas Wolfgang dalam bekerja..

3. Widodo Cahyono Putro: Bagi kami, dia bukan hanya seorang pelatih, akan tetapi lebih menjadi seorang kakak atau abang. Mas Wid akan selalu ada saat kami membutuhkan saran dan masuka. Pengalaman panjangnya sebagai pemain nasional sangat membantu kami dalam mengatasi tekanan publik selama piala AFF. Dan perlu di ketahui, beliau adalah satu-satunya pelatih yg kami invite dalam BBM group pemain timnas AFF. Itu artinya, kami sangat percaya dan nyaman dalam berdiskusi mengenai hal apapun dengan beliau..

4. Edy Harto: Hampir semua kiper atau mantan kiper yg saya kenal agak-agak gila, akan tetapi pak Edi adalah pengecualian. Melihat dari keseharian nya baik di atas lapangan saat melatih maupun di luar lapangan, pak Edi adalah pribadi yg sangat teratur dan tertib. Tidak heran jika dimasa jayanya dulu, beliau adalah seorang kiper yg hebat..

5. Markus Haris Maulana: Ini adalah salah satu contoh kiper yg saya katakan agak-agak gila, kepribadiannya unik dan sangat susah di tebak. Salah satu kelebihannya adalah, selalu mampu tampil relax dalam setiap apapun pertandingan, termasuk ketika melawan tim sekelas Uruguay. Untuk saat ini, dia masih kiper terbaik di Indonesia menurut saya..

6. Ferry Rotinsulu: Kualitasnya tidak jauh dari Markus Horison. Refleknya luar biasa dan cara dia membaca tendangan pinalti juga sangat berkelas. Motifasinya sangat tinggi dan ingin selalu menjadi yg terdepan dalam segala hal. Terkadang beberapa tindakannya memancing senyum pemain-pemain yg lain..

7. Kurnia Meiga: Indonesia tidak perlu takut kekurangan kiper handal sampai setidaknya 10 tahun ke depan. Kurnia Meiga yg belum genap berusia 20 th menurut saya memiliki potensi yg luar biasa. Apalagi sebagai seorang penjaga gawang, dia ditunjang dengan postur yg kokoh serta sangat ideal..

8. Zulkifly Sukur: Sejujurnya saya sempat khawatir, ketika Ismed Sofyan dan Ricardo Salampesi tidak berada dalam tim. Akan tetapi ternyata kekhawatiran saya tersebut sangat tidak beralasan, Zulkifli bermain dengan sangat baik sepanjang piala AFF 2010 di gelar..

9. Beny Wahyudi: Tipe pemain dengan ciri khas Jawa Timur khususnya Malang, bertehnik tinggi dengan sedikit bumbu keras. Sebagai pribadi, pemain ini sangat mudah bergaul dengan siapa saja, guyonan-guyonan nya nyelekit (pelan tapi menyakitkan) hahahahaha..

10. Yesayas desnam: Pemain ini paling pendiam, akan tetapi sekali dia berbicara, maka semua akan di buat tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya. Suatu siang, dia meminta ijin kepada saya untuk berbicara di depan pemain saat makan siang, dan tentu saya mengijinkan. Saat itu dia meminta maaf kepada seluruh pemain, karena tanpa sadar telah melakukan wawancara dengan media, yg sebenarnya memang di larang. Saat itu dia berkata ” Dalam wawancara tadi, saya bilang jika tim ini sangat harmonis, saling mendukung satu dengan yg lain dan tidak ada yg merasa menjadi pemain bintang”, kami pun terus memperhatikan dengan seksama. “Arghh,, tetapi saya lupa satu hal, dan karena itu saya minta maaf kepada kalian semua” lanjut Yesayas. Seketika kamipun bertanya dengan antusias “Apa yg lupa Yesa..??”. Kemudian dengan santai diapun menjawab “Arrggh,, saya lupa bilang ke wartawan tadi, kalau saya sayang kalian semua”, Seketika tawa kamipun pecah di sela-sela makan siang, dan dia adalah satu-satunya pemain yg mampu membuat alfred tertawa hahahahaha…

11. Maman abdurahman: Pemain belakang yg penampilannya paling konsisten selama beberapa tahun terakhir di tim nasional. Pandai membaca permainan dan sangat cekatan dalam memotong bola-bola terobosan. Umpan-umpan jarak jauhnya luar biasa..

12. Hamka Hamzah: Bek tengah dengan kemampuan paling komplit di negeri ini, bagus di udara dan juga sangat tenang di bola-bola bawah. Yang harus dia lakukan, adalah menukar chip yg ada di kepalanya dengan yg lebih baik dan lebih baru, agar dia tidak sering lepas kendali. Akan tetapi sekarang dia sudah jauh lebih dewasa. Menurut saya, dia adalah pemain terbaik piala AFF tepat di belakang Firman Utina…

13. Muhammad Roby: Di atas lapangan, Robby adalah pribadi yg tidak banyak bicara, lugas dan sangat tenang dalam bermain. Sedang di luar lapangan, pemain ini sangat kocak dan kolot, seperti kebanyakan orang-orang betawi hehehe..

14. Muhammad Nasuha: Nyawa di bagian pertahanan sebelah kiri tim nasional, selalu total dalam bermain walaupun dalam keadaan kepala sobek dan harus menerima jahitan sekalipun. Seorang petarung sejati..

15. Tony Sucipto: Pemain serba bisa, dapat bermain di gelandang tengah, sayap kanan maupun kiri, serta bek kanan maupun kiri dengan sama baiknya. Dan saya sangat bersyukur karena dia adalah pemain Persija Jakarta hehehe..

16. Muhammad Ridwan: Ketika junior, dia adalah saingan saya di posisi sayap kiri tim junior Jawa Tengah. Sekarang, dia dapat bermain sebagai bek atau sayap dengan sama baiknya. Yang mengagumkan dari Ridwan adalah, di usia yg tidak muda lagi, kondisi fisiknya masih sangat prima..

17. Okto Maniani: Salah satu pemain yg paling menonjol di gelaran piala AFF 2010. Kengototan dan tenaganya yg luar biasa, dapat menutupi kekurangannya dalam masalah ukuran badan. Menurut saya dia adalah Aaron Lennon versi Indonesia..

18. Firman Utina: Pemain yg paling dekat dengan saya dalam timnas AFF 2010, selain karena kami teman sekamar, kebetulan angkatan kami juga tidak berbeda jauh. Ketika semifinal pertama melawan Philipine, dia harus menerima suntikan penahan rasa sakit di lututnya yg mengalami cedera lumayan parah, butuh hati dan jiwa yg besar untuk melakukan itu. Dr tim sempat ragu untuk melakukannya, akan tetapi saya ingat betul ketika Firman berkata ” Udah Dok jangan banyak mikir, suntik aja. Pokoknya saya mau main…!!!”. Saat itu, secara otomatis dia mempertaruhkan karir sepakbolanya nya untuk merah-putih (Salut)..

19. Ahmad Bustomi: Pemain yg tidak mempunyai kelebihan, akan tetapi juga tidak mempunyai kelemahan. Ketika melihat dia bermain, saya seperti melihat seorang Ponaryo Astaman akan tetapi dengan ukuran tubuh yg sedikit lebih kecil. Salah satu pilar penting timnas Indonesia..

20. Bambang Pamungkas: Anda sekalian mempunyai 140 karakter untuk mendiskripsikan pemain ini melalui twitter di akun @bepe20. Bebas tanpa syarat dan ketentuan hehehe.. Monggo..

21. Arif Suyono: Paling lucu diantara pemain yg lain, guyonan-guyonan nya ringan tetapi sangat mengena. Pemain yg selalu mampu melakukan tugasnya dengan baik, ketika pelatih membutuhkan tenaganya di pertengahan pertandingan..

22. Eka Rhamdani: Sejak Piala Asia 2007, saya sudah jatuh cinta dengan cara Eka bermain di lapangan tengah. Sangat bertenaga, memiliki kekuatan yg sama di kedua kakinya dan juga memiliki umpan serta tendangan yg cukup akurat. Setiap Persija Jakarta bertemu Persib Bandung, dia adalah pemain yg paling saya khawatirkan..

23. Johan Juansyah: Tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemapuannya di piala AFF. Akan tetapi dari latihan sehari-hari, saya dapat melihat bahwa pemain ini mempunyai potensi yg luar biasa. Persijap Jepara sangat beruntung memiliki Johan..

24. Irfan Bachdim: Tidak dapat dipungkiri jika pemain ini memberi dampak yg luar biasa dalam tim ini, euforia masyarakat yg luar biasa juga sedikit banyak karena adanya seorang Irfan Bachdim. Saat kandas di final dia menangis tersedu-sedu di pundak saya, itu membuktikan jika Irfan sudah sangat Indonesia. Semoga sukses untuk karir dia ke depan..

25. Christian Gonzales: Satu kata untuk pemain ini, Luar Biasa….!!!

26. Yongki Ariwibowo: Sebelum bermain melawan melawan Philiphine di semifinal ke dua, dia sempat minta saran kepada saya. Saat itu saya berkata “Anggaplah saat ini kamu bermain untuk Persik Kediri atau Arema Indonesia, bermain lepas dan jangan takut salah”. Saat itu, saya juga berpesan kepada para pemain senior seperti Maman, Firman, Markus dan Hamka untuk menjaga dan memandu Yongki di lapangan. Dan menurut saya dia sukses melewati partai itu dengan sangat baik..

Selesai..

Sumber: http://bambangpamungkas20.com/bepe/?p=444

Selasa, 25 Januari 2011

KARIR BEPE

Siapa yang tidak mengenal sosok Bambang Pamungkas, pesepakbola yang lahir di Getas sebuah kabupaten di Semarang pada tanggal 10 Juni 1980 yang merupakan Striker Team Persija Jakarta dan Timnas Indonesia. Memulai karir sepakbola profesionalnya bersama Persija Jakarta di umur yang relative masih muda 19 tahun. Sepanjang karirnya hingga saat ini, Bepe begitu biasa disapa sudah cukup malang melintang dalam pencapaiannya sebagai pesepakbola,selain membela Persija, Bepe juga pernah membela klub asal belanda EHC Hoensbroek Norad Holand pada tahun 2000 selama 4 bulan, dan memperkuat Selangor FC Malaysia, suatu pencapaian yang luar biasa untuk seorang pesapakbola local.
Prestasi yang sudah diraih tidak main – main sepanjang karirnya Bepe sudah mecetak 34 gol untuk tim nasional rekor baru yang sebelumnya dipegang oleh Kurniwan Dwi Julianto dengan 33 gol yang juga merupakan idolanya. Di Persija total bepe sudah membukukan sebanyak 115 gol dan selama karir di Selangor FC berhasil memasukan 61 gol.

Selain itu berikut rangkaian prestasi yang diraih bepe Atlet Harapan Terbaik versi Tabloid Bola Persija Jakarta (1999), Juara Hassanal Bolkiah Turnament Brunei Darussalam Persija Jakarta (2000), Pencetak Gol Terbanyak (Top Scorer) Liga Indonesia Persija Jakarta (2000), Pemain Terbaik Indonesia versi Media GO Persija Jakarta (2000), Juara Liga Indonesia Persija Jakarta (2000), Pemain Terbaik Liga Indonesia Persija Jakarta (2001), Pemain Terbaik Indonesia versi ANTV Persija Jakarta (2003), Pemain Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Striker Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Duet Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Juara Sultan Selangor Cup Malaysia Selangor FC (2005), Juara Liga Perdana Malaysia Selangor FC (2005), Juara FA Cup Malaysia Selangor FC (2005), Juara Malaysia Cup Selangor FC (2005), Pemain Terbaik Malaysia Cup Selangor FC (2005).
Diusianya sekarang yang mungkin sudah tidak muda lagi Bepe sedang mengalami yang namanya fase – fase sulit sebagai pesepakbola, musim 2009 – 2010 bisa dibilang musim yang sulit bagi seorang Bepe, diawal musim sempat menunjukan kapasitasnya dengan terus mencetak gol untuk Persija, namun gol gol tersebut seakan enggan untuk mampir di dalam diri Bepe semenjak terakhir kali Bepe mencetak gol pada pertandingan melawan Bontang FC pada tanggal 27 Januari 2010 di GBK saat itu kedudukan akhir 3-0 untuk kemenangan Persija.

Entah faktor apa yang membuat pemain yang terkenal dengan lompatan dan heading yang oke punya begitu sulit untuk mencetak gol. Coba mendengar dari respon teman – teman pecinta Persija dan pecinta Bepe, ada beberapa alasan –alasan menarik, seperti “percaya diri bepe gy mnrun , so performa'y mnrun itu jg karna fktor usia..usia bepe hmpir 30thn..tp bepe ampe mati lah.. ada lagi ” Kurang lucky aj bos..Mgkn utk smentara BP d'cdangkn dulu aj supaya dy introspeksi n faktor lucky dy kembali.. Tp gw ga akan lupakn jasa dy membawa Persija Juara..” ada yang bilang salah nempatin posisi bepe seperti komen berikut “posisinya ga kya dulu..biasanya kan dia jdi ujung tombak..tpi skrg dia trlalu turun ke belakang” selain itu ada juga yang komentar seperti ini bepe??ikon persija yang naluri dalam mencetak gol nya lagi buntu...yang bisa nyelesain masalh bepe hanya bepe sendiri ada juga komen “bepe udah top karir.. jadi berharap menanjak rasanya sudah sulit.. yg penting bagaimana mempertahankan performa yg bagus”

Serta komen – komen yang tidak memperdulikan apa dan kenapa Bepe seperti saat ini “Karena BP seorang pemain yg bisa dibilang icon sepakbola Indonesia, maka'a kalo BP lagi gak bagus semua orang pada komen: BP turun, BP udah abis, BP udah tua! Padahal, hampir semua pemain pernah ngalamin masa2 seperti BP saat ini, tapi karena kepopuleran mereka gak seperti BP, jadi gak ada berita tentang penurunan perform mereka! Intinya gw tetap mendukung semua punggawa PERSIJA dengan kondisi apapun!,,” ada lagi komen seperti ini “bebaskan sejenak bebanmu kawan (BP)... Lupakan nama besarmu & hilangkan faktor x sebagai pelecutmu Tapi jangan lupa & hilangkan loyalitasmu buat Persija!”
Gw cuma berharap dengan semua kritikan – kritikan yang coba gw kumpulin dari beberapa pendapat anak – anak walaupun mungkin masih banyak lagi yang lain yang ga bisa dimasukin bisa menjadi pemacu semangat seorang THE GOAL FATHER untuk tetap bisa berada dijalur yang selama ini sudah diraihnya, pertahankan prestasi yang ada, tingkatkan terus jangan malah menurun kami yakin kamu (BAMBANG PAMUNGKAS) belum habis !!!

Seperti lirik lagu yang di tambahkan oleh Bung Ferry yang cocok menggambarkan seorang Bepe lagu ciptaan Guruh Sukarno Putra yang dinyanyikan oleh Achmad Albar pada tahun 80an
ooooo.... bagai raja diraja
dikala seseorang ...sedang..mengalami jaya
semua orang menyanjung nyanjung dan memuja
semua orang mengelu elu dan memuji
tapi bila telah tak terpakai......
ia dihina..... dicaci..... dinista....dimaki...
seakan tak pernah ia berjasa
seakan ia makhluk tak bergunaaaa

namun tingkah secercah
tak akan pernah musnah
walau ... dihapuskan
suatu saat kan tiba
mata umat terbuka
tinggal sesal dan sesal... tinggal sesal dan sesal

Seperti kami juga yang kangen akan nyanyian seperti ini “Bambang Pamungkas Macannya Persija bola ditendang langsung masuk ke gawang sorak – sorak The Jak bergembira hari ini raih poin 3”

SENG PEPE (BAMBANG PAMUNGKAS







gara-gara AFF kemaren, sepokbola Indonesia jadi virus dadakan seIndonesia. pemuda-pemudi bahkan emak-emak pada ngantri buat nonton langsung di GBK. kata nyokap gw " ngapain lagi pada repot-repot desek-desekan. udah sempit, ngantri, panas. nanti abis nonton pulangnya macet lagi. ini emak-emak juga bukanya masak di rumah malah ikutan ngantri beli tiket". begitulah. walaupun gw gak pernah nonton pertandingan bola selain di sekolah tapi gw tau euphoria ngebelain tim yang dibela tuh waaaaaaah banget

gw baru nonton AFF pas Indonesia lawan Philiphina leg pertama. orang-orang pada bilang 'Irfan Bachdim gileeee ganteng' , ' Firman Utina kapten timnas' , ' Markus Maulana suaminya Kiki Amalia', ' Atikah Kusumaningtyas anaknya pak Sutarno' . gw gak tau siapa mereka, yang gw tau cuma seorang Bambang Pamungkas.

malem itu gw smsan sama miftah. dia lagi beli nasi goreng yang mangkal depan gang rumahnya. dia minta tolong ke gw kalo udah ada bepe kasih tau ke dia.

gw : itu mif bepe udah nongol
miftah : mana din? gw gak liat. udah balik nih gw ke rumah
gw : itu kan yang nomer 15?
miftah : bukan bepe nomer 20, itu mah Firman Utina

ternyata gw gak tau Bambang Pamungkas itu yang mana

kekalahan telak Indonesia vs Malaysia di final leg pertama, bikin gw ga bisa tidur. mungkin gara-gara kesel karena itu gak fair pertandingannya atau karena udah 'terbiasa' tim merah putih menang trus kalahnya sama malaysia pula. gara-gara kurang tidur dan males makan, gw menderita masuk angin. emang gak elit banget penyakitnya

di final leg 2 gw males banget nonton. tapi gara-gara di depan rumah gw ngadain nobar trus pake speaker aktiv jadilah gw ikutan penasaran. akhirnya gw nobar di depan rumah.

babak pertama, hopeless banget deh, ngantuk disertai sesek napas gara-gara asep rokok. dan bapak-bapak yang ikutan nobar pada bilang ' mana nih bepe'. dan miftah si pecinta bepe sms jarkom kapan bepe dimainin. gak lama di babak kedua bepe main. orang-orang yang nobar bilang ' nah dari tadi kek bepe dimainin ', bahkan komentator rcti juga nyebut-nyebut bepe. Bambang Pamungkas, sehebat apa sih mainnya?

om kumis bernomor punggung 20 itu pun keliatan napsu ngejar bola guling-guling di lapangan ijo. tapi gak tau kenapa, beliau terlihat tenang. entah karena kumisnya tambah lebat atau dia jadi inget kepalanya om markus yang sama kayak bola. Wallahu'alam

selepas pertandingan final leg 2 itu pun gw jadi ngerti, kalah atau juara itu hanyalah suatu simbol. menurut gw, yang terpenting adalah suatu pengakuan kebesaran hati. kayak film cars, yang selalu sukses bikin gw nangis tiap di bagian McQueen Lightning dorong King Dinoco yang ringsek pas Piston Cup. McQueen urutan ketiga dari tiga mobil yang bertanding. tapi dia berhasil memenangkan hati semua penonton di sirkuit itu

seperti timnas kemaren, mereka kalah tapi mereka menang. tim merah putih itu udah berjuang mati-matian. cedera dan makian mereka lupakan supaya bisa bermain baik di lapangan. euphoria saat nonton AFF, berasa kayak nonton Piala Dunia ( gak, ini gw lebe ). mereka berjuang sampai detik terakhir.

" terima kasih sudah bermain dengan sangat baik "

dan setelah gw baca web pribadi om kumis, gw jadi tau bepe itu seperti apa. seperti suntikan yang bikin gw semangat untuk mewujudkan impian gw suatu saat nanti. ternyata seorang pemain bola dari kampung kayak beliau memang punya sisi lain yang gak kalah hebatnya

KUTIPAN FAFORITKU DI SITUS PRIBADI BEPE

“Football is an unpredictable thing.. Some results will make you shock, but that’s the thing that makes it passionate, the mystery in it”
Kekalahan Indonesia dari Malaysia di stadion Bukit Jalil dua hari yg lalu, bagai sebuah tamparan keras bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya seluruh punggawa tim nasional yg terkejut, akan tetapi seluruh pendukung merah-putih pun saya yakin juga masih merasa tidak percaya dengan hasil minor tersebut..
Di tengah optimisme akan kebangkitan persepakbolaan kita yg begitu melambung tinggi, kekalahan telak tersebut bak sebuah petir di siang bolong. Sebuah dentuman keras, yg seakan membangunkan kita dari sebuah mimpi indah di siang hari. Sebuah kekalahan memang akan selalu mengintai dalam setiap pertandingan, akan tetapi dengan skor 0:3 melawan Malaysia..?? tentu tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk saat ini..
Ketika itu, suasana di ruang ganti tampak berbeda 180 derajat dari 5 pertandingan yg telah kita lewati sebelumnya. Semua pemain nampak tertunduk lesu memandangi lantai ruang ganti yg basah dan kotor oleh tanah dan rumput lapangan. Keceriaan dan teriakan kemenangan itu tidak terdengar lagi, yg samar-samar terdengar hanyalah suara hembusan napas panjang dan decakan penyesalan yg keluar para pemain yg masih nampak setengah tidak percaya..
Raut muka si Opa (begitulah kami biasa memanggil Alfred Riedl) masih nampak dingin dan tenang seperti biasa, Riedl memang sebuah pribadi yg selalu terlihat tenang, dingin dan sangat fokus dalam apapun keadaannya. Sebuah kalimat keluar dari mulut Riedl saat itu, “Hey,, saya tidak ingin melihat kalian semua berjalan tertunduk saat keluar dari ruangan ini. Malam ini kita memang tidak bermain baik, akan tetapi perjuangan ini masih belum selesai dan kalian semua harus ingat itu..!!”..
Sesaat sebelum memimpin doa penutup, saya meminta waktu kepada Riedl untuk berbicara di depan semua pemain. Dengan setengah berteriak saya berkata “Rekan-rekan kekalahan ini harus berhenti di ruangan ini. Kita tidak memerlukan pembahasan yg lebih panjang mengenai apa yg terjadi malam ini, tidak ada saling menyalahkan tentang apa yg terjadi di lapangan tadi. Kita menang bersama-sama dan sudah seharusnya kita juga kalah bersama-sama”. Saat itu saya memberikan semangat dengan bertepuk tangan, yg seketika disambut dengan tepukan dari semua yg berada dalam ruangan tersebut sambil berteriak, ayooooo…!!!..
Dalam sebuah pertandingan sepakbola. Setiap kemenangan akan membuat kita menjadi lebih percaya diri dan lebih baik sebagai sebuah tim. Akan tetapi setiap kekalahan juga mampu membuat kita menjadi lebih dewasa dan kebih kuat, jika kita mampu menyikapinya dengan cara yg bijaksana. Akan selalu ada pelajaran yg dapat kita petik dalam setiap kekalahan..
Dan lebih daripada itu, bukankan kita masih mempunyai satu pertandingan final lagi di Jakarta. Dimana kita akan bermain di depan kurang lebih 80 ribu pendukung garuda yg sangat fanatik dan militan. Tempat dimana kita (Dalam 5 pertandingan terakhir), selalu mampu menghadirkan kegembiraan bagi pendukung merah-putih di seluruh pelosok negeri. Jadi sangat tidak beralasan dan kurang bertanggung jawab rasanya, jika saat ini kita tertunduk lesu dan patah semangat..
Kita tentu masih ingat saat partai final UCL di tahun 2004, ketika sebuah tim bernama Liverpool mampu menyarangkan 3 gol ke gawang Nelson de Jesus Silva (Dida) hanya dalam waktu 45 menit. Sehingga memaksa AC Milan menjalani perpanjangan waktu 2 x 15 menit, dan akhirnya harus menyerah melalui adu tendangan pinalty…
Beberapa waktu yg lalu kita juga disuguhi sebuah kejadian yg terkesan janggal. Ketika tim sekelas Real Madrid dengan sederet bintang-bintangnya serta pelatih sekaliber Jose Mourinho, harus tersungkur oleh kedigdayaan Barcelona dengan skor 5:0 di Camp Nou. Hal tersebut membuktikan jika sepakbola itu penuh dengan misteri, dan akan selalu demikian sampai kapanpun..
Indonesia memang sangat jauh dari gambaran kekuatan Liverpool maupun Barcelona. Akan tetapi saya juga sangat yakin jika Malaysia tidak sekuat dan setangguh AC Milan ataupun Real Madrid. Sehingga kemungkinan bagi kita (Indonesia) untuk dapat memukul Malaysia dengan skor telak di Gelora Bung Karno, juga masih sangat terbuka lebar…
Beberapa contoh diatas, adalah gambaran magis dari sebuah olahraga bernama sepakbola. Dimana dalam setiap menit atau bahkan detiknya penuh dengan kejutan dan kejadian-kejadian yg sarat akan emosi. Sepakbola, akan selalu dikelilingi dengan misteri-misteri yg terkadang susah di mengerti dengan hanya sekedar akal sehat. Dan hal-hal tersebutlah yg sebenarnya membuat olahraga ini menjadi sangat menggairahkan..
Maka, sangat beralasan rasanya jika setelah kekalahan 0:3 dari Malaysia tersebut, keesokan harinya saya berteriak dengan lantang melalui corong akun twitter saya sebagai berikut:
@bepe20: Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat…!!! #Indonesiamasihbisa
Terus berusaha keras, adalah jalan satu-satunya yg harus kita tempuh pada tgl 29 desember nanti, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.“Karena dengan berhenti berusaha, maka kita tidak lebih baik dari seorang pengecut”. Dan apapun hasil dari pertandingan leg kedua nanti, mari kita pastikan jika kita telah mengeluarkan semua kemampuan terbaik kita untuk coba memenangkan pertandingan tersebut. Karena kesempatan ini tidak akan datang dua kali kawan, iya tidak akan datang dua kali..
Selamat berjuang untuk kita semua. Ini adalah final ke 4, setelah pada 3 final sebelumnya kita selalu gagal. Mari kita satukan tekat dan saling bahu-membahu untuk mewujudkan impian itu menjadi sebuah kenyataan. Memang tidak mudah untuk mengejar defisit 3 gol, akan tetapi hal tersebut rasanya juga bukan menjadi sebuah hal yg tidak mungkin kawan, “It’s time to show from what we are made of”
Akhir sekali, ijinkan saya untuk mengutip sebuah Quote, dari seorang tokoh besar dunia yg bernama Sir Winston Leonard Spencer Churchil atau lebih kita kenal dengan nama Winston Churchill, yg berisi demikian;
“Success consists of going from failure to failure without loss of enthusiasm”
Maka, tetaplah semangat kawan-kawan seperjuanganku. Karena kita semua masih percaya, jika;
“Indonesia Masih Bisa”
Selesai…

(TULISAN DI ATAS ADALAH TULISAN BEPE DI SITUS PRIBADINYA YANG JUGA MENJADI INSPIRASI KU)

PERJALANAN KARIR BAMBANG PAMUNGKAS

Bambang Pamungkas (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 10 Juni 1980; umur 30 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini dia bermain untuk Persija Jakarta di Indonesia Super League dan pernah mewakili negara dalam timnas sepak bola Indonesia. Dia biasa berposisi sebagai penyerang.
Meskipun tidak terlalu tinggi (168 cm), Bambang mempunyai lompatan yang tinggi dan tandukan yang akurat. Salah satu pemain yang dikaguminya adalah rekannya dalam tim nasional, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat masih bermain dalam tim remaja Jawa Tengah, ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga pernah menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Indonesia di Piala Asia U-19 Grup V, dengan 7 gol.
Penampilan pertama Bambang bersama timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan
Terbitkan Entri
sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

PENGENALAN SITUS

SITUS INI ADALAH SITUS BUAT KALIAN PARA BEPELOVERS DI SELURUH INDONESIA ''BAHKAN DUNIA''...
JANGAN HERAN KLO AKU NGOMONGIN BEPELOVERS DUNIA,, SECARA,, BAMBANG PAMUNGKAS KAN DI KENAL JUGA DI NEGARA'' LAIN,,
MAKA DARI ITU KITA PATUT BANGGA PUNYA BAMBANG PAMUNGKAS

 IACH GAGH,,,