masa kecil bepe

masa kecil bepe
bagi anda yang belum terlalu mengenal bepe ini adalah fotonya

Sabtu, 12 November 2011

NASIB BAMBANG PAMUNGKAS MUSIM DEPAN ????

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Striker andalan Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, membantah bahwa ia telah meninggalkan Persija dan pindah ke tim lain. Menurut Bambang, saat ini ia masih tercatat sebagai pemain di tim kebanggaan warga Jakarta tersebut.
Pernyataan Bambang Pamungkas yang disampaikannya melalui akun twitter-nya itu di @bepe20 untuk menanggapi pernyataan Hadi Basalamah, CEO Persija Jaya yang mengatakan bahwa Bambang Pamungkas sudah pindah ke tim lain.
Kepada media, Hadi Basalamah pengurus Persija Jaya adalah pengurus Persija yang otentik dan asli, karena merasa timnya yang diakui oleh PSSI. Hadi juga mengaku mencoba bersikap profesional mengenai keputusan hengkangnya Bambang Pamungkas ke tim lain dengan mengatakan,” Kami profesional, karena itu tidak bisa mencegah bila Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan memutuskan pergi dari Persija.”
Namun pernyataan Hadi itu dibantah oleh Bepe, panggilan akrab Bambang Pamungkas. Pemain yang juga merupakan kapten di Timnas Indonesia itu mengatakan, dirinya tidak pernah pindah ke tim lain.
"Mas, Om, Pak, Pakdhe, Saya Tidak Pernah Meninggalkan Persija".. #MacanKemayoran #RealPersija,” ucap Bepe di twitternya, Kamis (10/11/2011).(*) 

Rabu, 05 Oktober 2011

HARI INI, Bambang Pamungkas dkk Bertolak ke Malaysia

Jakarta, CyberNews. Tim Nasional senior Indonesia, Kamis (6/10) pukul 11.00 akan bertolak ke Negeri Jiran, Malaysia dengan menggunakan penerbangan Malaysia Airlines. Mereka akan menghadapi laga persahabatan melawan Arab Saudi, Jumat (7/10) sebagai persiapan guna menghadapi Qatar di penyisihan Pra Piala Dunia.
Dalam pertandingan uji coba Internasional tersebut, pelatih Timnas senior Indonesia Wim Rijsbergen tetap akan menggunakan formasi andalannya yaitu 4-3-3 seperti yangh dilakukan oleh Beklanda dan Barcelona dan bukan formasi 4-2-3-1 dengan menempatkan Cristian Gonzales sebagai striker tunggal di lini depan.
Wim menuturkan seusai memimpin sesi latihan terakhir sebelum berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, "Kita akan bermain 4-3-3 seperti Belanda dan Barcelona," ujarnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (5/10).
Diakui Wim, meski tim Merah Putih tidak sebaik Belanda atau Barcelona. Tapi, tidak ada salahnya mencoba bermain seperti mereka. Karena itu sistem yang paling mudah untuk pahami.
Di laga terakhir melawan Bahrain, Wim memasang Bambang Pamungkas, Gonzales, dan Boaz Solossa sebagai trisula di lini depan. Dengan ketidakhadiran Boaz saat ini, ada kemungkinan satu slot lagi ditempati Yongki Aribowo. Sebelum tim Merah Putih duel lawan Qatar, Wim terus berusaha keras untuk memperbaiki mental bermain timnas Indonesia yang buruk.
Oleh karenanya itu, lanjut Wim, dalam latihan yang digelar Kamis pagi besok, timnas berlatih lebih santai dan mengurangi porsi latihan fisik berat seperti hari-hari sebelumnya. Sedikit relaksasi karena kami melalui dua sesi latihan kemarin. Kami mencoba berlatih lebih ke sisi mental karena itu yang dibutuhkan," ujarnya.

Minggu, 02 Oktober 2011

BUKTI KEBESARAN BAMBANG PAMUNGKAS DI NEGERI ORANG

kiya sudah tau sendiri bambang pamungkas pernah bermain di klub sepak bola malaysia yakni selangor fc pada tahun 2005. di menjadi fenomenal di malaysia saat itu . kini setelah beberapa tahun dia masih dikenal oleh warga malaysia berikut buktinya.




Kuala Lumpur -Dua gol yang dilesakkan Bambang Pamungkas ke gawang Thailand tadi malam tak hanya mendapat sambutan hangat di dalam negeri. Di Malaysia, dua gol Bambang tersebut juga disambut dengan suka cita oleh pendukung Malaysia.


“Salam kepada Bambang dan rekan-rekan” Ucap pembawa acara RTM1, Mohd. Hafidzal Hamad, yang membawakan acara siaran langsung pertandingan Malaysia vs Laos di stesen televisi pemerintah tersebut. Tak lupa, Hafidzal juga memberi ulasan bagaimana kiprah Bambang pamungkas saat memperkuat tim Selangor FC empat tahun lalu.

Di media cetak, beberapa Koran lokal Malaysia juga mengelu-elukan dua gol Bambang yang dicetak melalui titik putih. “Terimakasih Bambang” Tulis koran Berita Harian di halaman olahraganya. “Ketika pecinta sepakbola Malaysia membuat perkiraan awal Indonesia ‘mungkin mengalah’ untuk mengajak Thailand ke semi final, ternyata perkiraan tersebut meleset setelah tuan rumah menundukkan Thailand 2-1 lewat gol yang dibuat Bambang Pamungkas yang juga mantan pemain Selangor” tulis Berita Harian.

Koran Utusan Malaysia juga membuat ulasan atas dua gol yang dicetak Bambang dan membawa Malaysia ke Babak semi final. “Kemenangan besar 5-1 timnas Malaysia, dibantu kekalahan tipis 2-1 Thailand dari tuan rumah Indonesia, membawa Malaysia lolos ke semifinal piala AFF” tulis Koran plat merah tersebut. “Pahlawan timnas Indonesia, Bambang pamungkas menjaringkan gol lewat tendangan penalti ke gawang Thailand yang dijaga Suree Sukha” Ulas Utusan Malaysia

Bambang Pamungkas: Dicoret Lebih Terhormat daripada Mogok

Jakarta - Kapten tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas menulis sebuah penjelasan lengkap tentang perpecahan tim garuda setelah dikalahkan Bahrain 0-2 di Stadion Senayan, 6 September 2011. Ini kali kedua timnas kalah setelah sebelumnya dibantai Iran 0-3 di Teheran. Dalam blognya, bambangpamungkas20.com, ia menulis inti permasalahan yang berkecamuk di dada sebagian pemain.

Bambang menilai komentar pelatih Wim Rijsbergen di medialah yang membuat sebagian pemain timnas berang. Ini membuat 7 pemain timnas mengancam mogok bertanding sekaligus mengajukan mosi tidak percaya.

Lalu, kalimat mana yang membuat pemain 'ngambek'? Bambang menjelaskan dalam perjalanan pulang dari stadion menuju hotel, ia tiba-tiba dihampiri salah satu pemain yang tergolong senior. "Bro, gimana nih? Masak pelatih komentar kayak gini ke media?” kata Bambang menirukan komentar pemain seperti ditulis dalam blognya, 12 September 2011.

Begini isi berita tentang komentar Wim yang membuat kuping para pemain merah. "Ini bukan tim saya, pemain-pemain tersebut bukan pilihan saya, mereka tidak layak bermain di level internasional.” Bambang semula tidak percaya lantaran dalam konfrensi pers ia tidak mendengarnya secara langsung.

Kepada Bambang, pemain itu merasa sakit hati dan berkata, "Gue enggak bisa kerja sama dengan pelatih ini, Bro." "Habis mandi lo temenin gue ketemu dia ya, tolong terjemahin kalo gue minta enggak dipanggil saat lawan Qatar,” katanya mengajak Bambang menemaninya mengundurkan diri.

Sontak Bambang menolak. “Bagi gue dicoret atau tidak dipanggil timnas jauh lebih terhormat daripada kita menolak pemanggilan atau sengaja tidak datang, Bro," katanya. Bahkan Bambang berusaha agar pemain timnas tersebut bijaksana dan tidak memutuskan langkah yang bisa merugikan tim nasional dengan cara mogok bermain saat melawan Qatar.

Sesampai di hotel, Bambang kaget. Selewat pukul 24.00 WIB, ia mendapat kabar ada 7 pemain yang berencana mengundurkan diri dari timnas. "Itu memang menjadi hak pemain, tetapi menurut hemat saya, mereka tidak seharusnya berlaku demikian," katanya, yang mengaku marah mendengar kabar tersebut.

Jumat, 22 Juli 2011

KAPTEN TIMNAS SAAT MELAWAN TURKMENIUSTAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Firman Utina dan Bambang Pamungkas kembali diberikan kepercayaan menyandang ban kapten timnas saat lawatan ke kandang Turkmenistan, 23 Juli mendatang. Dua pemain senior di tubuh timnas tersebut bakal memimpin pasukan garuda di lapangan selama 2x45 menit waktu pertandingan.
"Untuk Kapten belum ada perubahan. Bambang dan Firman. Kalau dua pemain tadi tidak main, kami akan carikan gantinya. Tapi selama dua pemain tersebut berada di line-up, mereka yang jadi kapten tim," ujar asisten pelatih, Rahmad Darmawan.
Menurut Rahmad Darmawan, dua nama tersebut merupakan pemain timnas yang dinilai paling tepat memimpin rekan-rekannya di lapangan. Firman Utina dikenal sebagai pemain berdedikasi tinggi dan mempunyai kontrol emosi yang bagus. Firman selalu menjadi pilihan pertama mantan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl dalam menyandang ban kapten.
Sementara Bambang Pamungkas, selain langganan timnas, kepiawaian pemain Persija Jakarta tersebut menggalang kebersamaan di tengah rekan-rekannya di lapangan tak perlu lagi diragukan. Bambang selalu menjadi pilihan untuk memegang ban kapten pada saat Firman Utina ditarik keluar lapangan.

Rabu, 04 Mei 2011

KUTIPAN BERITA MAJALAH ROLLING STONE YANG MEWAWANCARAI BAMBANG PAMUNGKAS


NB:artikel di bawah adalah kutipan artikei majalah rolling stone indonesia yang memuat berita tentang bambang pamungkas, jadi anda tidak perlu lagi membeli &melihatnya di majalah rolling stone langsung 


Penyerang di Timnas paling senior di ajang piala AFF 2010 ini seorang family man bagi istri dan 3 anaknya. Dia juga penulis hebat yang mampu membangkitkan gelora nasionalisme lewat goresan artikel yang dia susun dengan baik. Kali ini dia bercerita khusus tentang hobi, karir, PSSI, Nurdin Halid, dan Liga Primer Indonesia (LPI).
Gelombang nasionalisme menggelora. Ajang sepakbola piala AFF 2010 berubah menjadi pesta rakyat yang bisa jadi paling akbar yang pernah terjadi dalam sejarah sepakbola tanah air. Nasionalisme yang mengemuka dan menjadi hal trendy bersaing dengan gelora perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus.
Pertandingan demi pertandingan yang dimainkan Timnas dibawah asukan Alfred Riedl menjadi api yang membakar semangat jutaan pasang mata yang menyaksikan lewat Televisi atau ratusan ribu yang rela berdesakan hadir langsung ke Stadion Gelora Bung Karno. Nuansa merah dan putih bertebaran dimana-mana. Di jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook menjadi ajang lempar segala macam argumen, prediksi, dan pujian kepada Timnas. Dari mulai Presiden, Mentri, pejabat, Artis, sampai rakyat kelas pinggiran bisa bersatu atas nama Sepakbola. Merasa perlu untuk tahu Sepakbola. Sudah lama euforia ini hilang.
Saat Indonesia dipastikan maju ke final melawan Malaysia gelora itu makin menyalak kencang. Indonesia Vs Malaysia. Sebuah duel yang tentunya membawa banyak sekali makna bagi rakyat di dua negara tersebut. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia yang kerap ”panas” dengan berbagai kasus turut menggiring opini: inilah saatnya Indonesia ”melawan” Malaysia! Apalagi ketika tandang pertama Indonesia adalah ke Malaysia. Berbondong-bondong warga Indonesia rela terbang ke Stadion Bukit Djalil untuk menyaksikan laga tandang Indonesia melawan Malaysia.
Antusias masyarakat untuk membeli tiket pertandingan final makin menggebu. Mereka rela menginap antri untuk menyaksikan laga final. Namun seperti diketahui, PSSI kedodoran untuk menangani penjualan tiket laga final AFF di Stadion Gelora Bung Karno. Banyak protes bertebaran menyerang PSSI yang diaggap tidak mampu mengelola sistem ticketing sepak bola yang baik. Juga perihal harga tiket yang dianggap mahal.
Indonesia kemudian harus menyerah 0-3 melawan Malaysia. Insiden laser yang diarahkan ke pemain Indonesia menjadi topik hangat yang diperbincangkan. Berbagai hal mengemuka, dicari alasan kenapa Indonesia bisa kalah? Ditambah dengan pro dan kontra rangkaian kegiatan yang di agendakan PSSI kepada Timnas sebelum laga final tandang dengan Malaysia yang diaggap membuat banyak pihak menurunkan stamina Timnas.
PSSI seperti menjadi ”musuh” bersama rakyat Indonesia. Namun Timnas menjadi ”teman” baru bagi banyak jutaan rakyat Indonesia yang awalnya buta sepakbola. Sihir baru bernama sepak bola telah menghipnotis jutaan pasang mata di seluruh Indonesia. ”Ajang piala dunia saja tidak seheboh ini,” ujar seorang kawan.
Sosok-sosok pemain sepak bola termasuk pelatih yang tergabung dalam Timnas 2010 yang tadinya asing bagi jutaan orang di Indonesia berubah menjadi rockstar yang segala gerak gerik dan omongan mereka menjadi gunjingan. Kutipan-kutipan cantik mereka bertebaran di media massa yang ikut terkena demam gila sepak bola. Akun Twitter resmi pemain Sepakbola Timnas di follow ratusan ribu orang. Setiap update status mereka sudah pasti akan disambut ratusan reply atau RT.
Nama Alfred Riedl, Wolfgang Pikal, Widodo Cahyono Putro, Edy HartoMarkus Haris MaulanaFerry Rotinsulu, Kurnia Meiga, Zulkifly SukurBeny Wahyudi, Yesayas desnam, Maman abdurahman, Muhammad Roby,Muhammad NasuhaTony SuciptoMuhammad RidwanOkto ManianiAhmad BustomiArif Suyono, Eka RhamdaniYongki Ariwibowo, Johan Juansyah menjadi idola baruDari anak kecil sampai dewasa jatuh hati dengan para pemain Timnas tersebut. Apalagi nama mencorong seperti Firman UtinaIrfan BachdimChristian Gonzalesserta yang paling senior yang bernama Bambang Pamungkas.
Bambang Pamungkas adalah pemain penyerang paling senior di Timnas 2010 asuhan Alfred Riedl ini. Sudah 86 kali dirinya memperkuat Timnas Indonesia. Pemain yang susah untuk ditangkap dan bahkan kerap menghindari media sejak 4 tahun terakhir ini ternyata menjadi ”humas” yang baik, bahkan sangat baik bagi rekan-rekan di Timnas bahkan bagi PSSI. Lewat website www.bambangpamungkas20.com dirinya menulis berbagai sudut pandang yang membuat siapa saja yang membaca akan tergerak semangat nasionalisme serta kecintaan kepada sepak bola dan juga ke Indonesia.
Tidak berlebihan jika pemain yang memiliki nomor keramat 20 di Jersey Timnas atau Persija menjadi juru bicara bagi Timnas yang berlaga di AFF 2010 lewat press conference resmi dari PSSI atau tulisan-tulisan atau update di Twitter dan Website pribadinya. Walau dirinya selama piala AFF 2010 ini lebih sering tampil di bangku cadangan namun popularitasnya tak surut.
Seolah rockstar yang selalu ditunggu kemunculannya diatas panggung menyanyikan anthem-anthem lagu kebesarannya. Bambang Pamungkas dalam setiap pertandingan selalu mendapat perhatian lebih. Baik saat di Persija atau di Timnas. Dia selalu berusaha tampil maksimal dalam tiap laga yang dia mainkan. Selalu bermain positif dan fair play. Jarang menunjukkan emosi tingkat tinggi yang kerap muncul di tengah pertandingan sepak bola. Bahkan dia pernah memeluk wasit yang memberinya kartu kuning.
Saat Piala AFF 2010 disela jadwal latihan yang sangat padat dan kunjungan ke banyak pihak Bambang Pamungkas masih sempat menulis di website miliknya. Anda yang ingin tahu detail soal apa saja tentang karir dan pandangan-pandangan seorang Bambang Pamungkas bisa menemukan lengkap di website miliknya. Rasanya isi website milik Bambang Pamungkas sudah saatnya ditungkan dalam sebuh buku.
Tulisan seperti ”Jangan Rengut Lambang Garuda Itu Dari Kami” ditulis Bambang Pamungkas untuk menjawab aksi pengacara David Tobing yang mempersoalkan lambang Garuda di dada Jearsey pemain Timnas (Tulisan tersebut dimuat juga di rubrik Soundwaves Rolling Stone Indonesia edisi Januari 2011). Atau tulisan penuh semangat optimisme di ”Indonesia Masih Bisa” ketika Timnas Indonesia kalah melawan Malaysia di Bukit Djalil. Bahkan ketika terpaksa gelar juara AFF dimenangkan Malaysia karena kalah akumulasi nilai dia masih bisa menulis dengan sangat bagus dengan membangkitkan semangat positif untuk semua pihak, sebuah goresan bartajuk ”Tetap Semangat Garudaku.”
Lewat Twitter, tulisan-tulisan tersebut kemudian dibaca oleh ribuan bahkan jutaan penggemar lama dan penggemar baru sepak bola. ”Sebut saya norak, saya kenal banyak rockstar paling top di negeri ini, tapi belum pernah saya bisa ngefans dan cinta mati ke pemain sepak bola seperti Bambang Pamungkas. Saya suka tulisan-tulisannya,” kata seorang teman yang tidak mau disebut namanya.
Bambang Pamungkas menulis dengan hati dan selalu berdasarkan pengalaman pribadi. Dalam berbagai kisah yang dia tuangkan selalu ada pesan yang tersirat. Semua dituangkan dengan apik dan epik. Tidak menggurui. Menjadi sebuah diary yang nyaman dibaca siapa saja.
Pada 15 Maret 2008, Bambang Pamungkas pernah membuat tulisan berani berjudul ”Ketua Umum PSSI”. Dalam tulisan tersebut Bambang menulis sosok Nurdin Halid sebagai ketua PSSI yang punya banyak pengalaman dalam hal sepakbola. Saat itu Nurdin Halid harus memimpin PSSI dari dalam penjara akibat kasus yang menimpanya. Menarik dalam tulisan tersebut, Bambang Pamungkas menulis: ”Saya sendiri yakin bahwa sikap ketua umum yang tetap bersikeras menjabat didasari oleh sesuatu yang baik, akan tetapi dengan mundur untuk sementara dan mencalonkan kembali suatu saat nanti jika masalah yang menimpa beliau telah selesai, terasa lebih bijaksana. Dan saya yakin Bapak Ketua Umum yang terhormat akan mampu dengan ihklas menerimanya.”
_________________
Bambang Pamungkas atau akrab disapa Bepe lahir di Getas, Kabupaten Semarang pada 10 Juni 1980. Getas adalah sebuah desa di wilayah Tengaran, sekitar 20 menit dari Salatiga. Masa remaja Bambang Pamungkas dari TK dan SD ada di Getas. Lulus SD, Bambang Pamungkas baru hijrah ke Salatiga. Tepatnya di SMP Negeri 1 Salatiga (1992-1995) dan di SMU Negeri 1 Salatiga (1996-1999). Kebetulan kami satu SMU. Tapi saya lulus ketika Bambang Pamungkas baru masuk ke SMU yang berdampingan dengan UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana).
Sejak kecil Bambang Pamungkas sudah akrab dengan sepakbola. Ayah dan kakak-kakaknya adalah pemain sepak bola. Dalam interview pada 21 November 2010 dengan Daniel Oktav di website Syair Untuk Sahabat Foundation, Bambang bercerita, ”Dahulu saya bersekolah di Salatiga yang jaraknya 20 menit dari kampung saya di Getas, sedangkan SSB (Sekolah Sepakbola) saya berada di Ungaran yang 1  jam dari Salatiga. Jadi biasanya di hari latihan, saya berangkat sekolah jam 5:30 pagi, sekalian membawa pakaian untuk berlatih di sore hari. Sehingga setelah pulang sekolah, saya dapat langsung berangkat ke Ungaran untuk berlatih, tanpa harus pulang ke rumah lagi (Hal itu untuk mempersingkat waktu dan juga biaya tentunya). Saya baru akan sampai di rumah  kembali biasanya jam 8 malam. Itu saya lakukan 3 kali dalam seminggu, saat saya duduk di kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMP.”
Bambang anak ke-5 dari 7 bersaudara. Putra pasangan Misranto dan Suriptinah ini memiliki satu adik perempuan, Dyah Ernawati. Tiga kakak Laki-laki, Agus Handoko Misranto, Agus Budhi Suseno, dan Tri Agus Prasetijo. Serta 2 kakak perempuan, Eni Kusumawati dan Nanik Setyowati. ”Kalau ada kesempatan bertanding di daerah Jawa Tengah saya selalu menyempatkan pulang ke rumah di Getas,” kata Bambang ketika kami akhirnya bertemu untuk pertama kali pada 5 Januari 2011 di Rolling Stone Cafe.
Suami dari Tribuana Tungga Dewi, serta ayah dari tiga putri cantik Salsa Alicia, Jane Abel, serta Syaura Abana  ini pernah mencoba kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rawamangun. ”Hanya bertahan 2 semester,” katanya sambil tertawa. Dalam pertemuan kami istrinya selalu ikut menyertai, ”Dia asli Semarang,” ujar Bambang tentang istrinya pambil melirik dengan sayang.
Dalam pertemuan pertama kami itu Bambang Pamungkas banyak memberikan analisa yang sangat baik tentang masa depan sebagai pemain Sepakbola, PSSI, juga tentang Liga Primer Indonesia yang digagas pengusaha Arifin Panigoro. ”LPI (Liga Primer Indonesia) digelar ketika musim kompetisi LSI (Liga Super Indonesia) sudah berlangsung ½ jalan. Saya pribadi sangat mendukung apa yang dilakukan oleh LPI. Tapi idealnya LPI tetap berada dibawah PSSI yang di akui FIFA. Saya melihat LPI ini dibuat oleh individu. Sementara LSI dibawah kendali PSSI, organisasi yang dilindungi negara” ujar Bambang yang berhasil mencetak 19 gol saat laga Indonesia Super League 2008 (ISL) yang dikelola oleh PT Liga Indonesia, 14 gol di ISL 2009, serta 5 gol di laga ISL 2010 yang saat ini masih berlangsung.
Media Twitter membuat saya mengenal Bambang Pamungkas. Walau kami sama-sama dari Salatiga, satu alumni SMU di SMA 1 Salatiga, namun kami belum pernah bertemu. Jujur saya tidak terlalu update tentang dunia sepak bola. Saya hanya tahu sosok Bambang sebagai pemain sepak bola profesional yang beberapa kali sempat saya baca profil dirinya. Saya ingat sekali, seorang teman bernama Febrie Meuthia (Dikenal sebagai penggagas Inbox di SCTV dan penggemar sepak bola) lewat akun Twitter mention ke saya tentang sebuah akun bernama @bepe20 yang ternyata milik Bambang Pamungkas. ”Ini ada Bambang Pamungkas, kapan-kapan minta dia nulis di Rolling Stone Indonesia, tulisanya bagus” kata Febrie Meuthia kepada saya. Saya dan Bambang Pamungkas kemudian saling follow di Twitter. Lewat DM akhirnya saya dan Bambang Pamungkas bertukar nomor telepon.
Promo yang diutarakan Febrie Meuthia membuat saya langsung tertarik dengan tulisan yang ditulis Bambang Pamungkas berjudul ”Terimakasih Pak Cholik.” Setelah saya baca artikel tersebut saya kaget. Pak Cholik, tokoh nyata dalam tulisan tersebut adalah tetangga saya di daerah Suruh. Dia seorang guru di SMP Negeri 1 Salatiga dan juga pelatih Sepakbola di SMP tempat Bambang Pamungkas sekolah. Dalam tulisan tersebut Bambang mengingat kisah saat dia duduk di kelas 1 SMP dan dipercaya Pak Cholik untuk menggantikan kakak kelas yang berhalangan hadir dalam sebuah turnamen sepak bola. Peristiwa itu mengubah pandangan banyak orang di SMP Negeri 1 Salatiga. Bambang, sosok bertubuh kecil itu ternyata menyimpan energi dan bakat luar biasa dalam sepak bola.
Bambang Pamungkas dalam website miliknya menulis dengan indah pada guru agama yang mempercayainya untuk menjadi pemain pengganti dalam laga Sepakbola antara SMP N 1 Salatiga ketika melawan Desa Suruh. ”Nama Pak Cholik akan selalu saya kenang sampai kapanpun, seorang guru yang tidak hanya memberi kesempatan dan peluang, akan tetapi juga sebuah kepercayaan kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Atas dasar rasa hormat saya kepada beliau, pada tahun 2002  saya mempersembahkan Jersey Tim Nasional Indonesia, yang saya pakai saat Final Piala Tiger 2002 di Jakarta (saat itu saya berhasil menjadi pencetak gol terbanyak). Seminggu setelah partai final tersebut, saya sempat sowan/berkunjung ke SMP Negeri 1 Salatiga dan memberikan kostum tim nasional tersebut secara langsung kepada beliau.”
Berikut ini adalah obrolan saya dengan si penggemar Paul GascoigneKurniawan Dwi Juliantoserta Widodo Cahyono Putro ini. Sebuah kesempatan langka. Karena hal yang sangat susah untuk bisa mendapatkan akses interview dan foto khusus dengan Bambang Pamungkas. Banyak rekan dari media olah-raga yang tidak bisa mendapatkannya. ”Karena yang minta senior saya di SMA 1 Salatiga, saya tidak bisa menolak,” katanya sambil terkekeh sambil melirik istrinya, Tribuana Tungga Dewi.
I.Piala AFF 2010
Apa evaluasi paling utama bagi Timnas setelah AFF 2010?
Sejujurnya, di dalam tim sendiri semuanya sudah berjalan dengan sangat baik dan lancar. Akan tetapi harus di akui, jika terlalui banyak gangguan dari luar yang sejujurnya malah membebani tim ini. Menurut saya, media massa terlalu berlebihan dalam memberitakan kami. Dan ketika sepakbola sudah masuk  ke dalam arena infotainment, maka hal tersebut menjadi sangat menggelikan.
Kesan Anda dengan laga ke 86 bersama Timnas di AFF?
Secara pribadi saya sangat bangga, karena sejujurnya tidak mudah untuk mencapai angka tersebut, dan akan selalu menjadi hal yang membanggakan dapat bermain buat Indonesia. Akan tetapi secara hasil memang cukup menyedihkan, karena saya harus kembali gagal mempersembahkan sesuatu untuk Bangsa ini.
Apakah Anda sudah maksimal tampil di AFF? Melihat Riedl kerap menjadikan Anda sebagai pemain cadangan?
Sejujurnya “TIDAK”, Karena saya tidak banyak mendapatkan waktu bermain di AFF Cup kemaren. Akan tetapi sebagai pemain profesional, saya selalu berusaha untuk menghormati keputusan pelatih. Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik saat pelatih membutuhkan saya, dan saya rasa saya sudah melakukan itu di piala AFF yang lalu.
Anda juga dikenal luas publik Malaysia karena pernah lama bermain di Selangor FC. Bagaiman pendapat Anda tentang kemenangan Malaysia di Piala AFF 2010?
Walaupun hanya dua tahun saya bermain disana, akan tetapi sejujurnya dua tahun itu meninggalkan kesan yang cukup mendalam dalam diri saya. Selangor adalan raksasa di persepakbolaan Malaysia, dan saya mampu meraih semua gelar selama disana. Satu nilai plusnya adalah, saya mampu menghibur rekan-rekan sebangsa saya (TKI) yang tengah mencari nafkah di Malaysia. Saat itu, saya adalalah idola para TKI hehehe.
Siapa yang Anda lihat bakal memiliki karir gemilang di dunia Sepak Bola Indonesia dari Timnas di AFF 2010?
Tim ini banyak dihuni pemain-pemain muda, dan saya rasa mereka semua mempunyai masa depan yg sangat cerah. Jika saya harus menyebut satu nama, maka pilihan saya akan jatuh kepada Yongki Ariwibowo.
Apa pendapat Anda tentang Irfan Bachdim dan Cristian Gonzales di Piala AFF lalu?
Chistian Gonzales adalah pemain yang luar biasa di mata saya, sedang Irfan Bachdim adalah pemain muda yang mempunyai masa depan yang sangat cerah, mereka adalah aset bangsa ini.
Anda tidak masalah pemain berpengalaman seperti Anda hanya bermain sebagai pemain cadangan di Piala AFF?Bagi saya pribadi, saya rasa semua pemain ingin menjadi pemain inti, begitu pula dengan diri saya. Akan tetapi ketika seorang pelatih sudah mengambil keputusan, maka setiap pemain harus menghormatinya, karena memang begitulah cara kerja orang-orang profesional.
AFF 2010 menjadi ajang tarik menarik kepentingan politik. Apakah sebelumnya Anda pernah mengalami Hal yang sama?
Sejauh apa yang saya tau dan ingat, saya rasa tidak pernah.
Sehari setelah pertandingan final Piala AFF 2010 dibuat acara pembubaran Timnas. Ketua umum PSSI, ketua BTN, manager tim dan pelatih kepala bergantian memberikan kesan dan pesan mereka masing-masing. Dari wakil Timnas Bambang Pamungkas dipilih untuk memberikan kesan dan pesan mewakili 23 pemain Timnas lain. Dalam website miliknya Bambang menulis apa yang dia ucapkan malam itu… “Secara pribadi maupun mewakili seluruh pemain, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan juga staff pelatih atas kerja sama yg luar biasa selama piala AFF ini di gelar. Kenyataan memang terkadang tidak seindah apa yang kita bayangkan, akan tetapi setidaknya kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Kita memang belum mampu menjadi juara, akan tetapi semoga kita mampu memenangkan hati masyarakat Indonesia. Mohon maaf jika ada tersalah kata atau tindakan diantara kami semua, dan sekali lagi terima kasih.”

SUMBER:MAJALAH ROLLING STONE

Jumat, 29 April 2011

FANTASTIS, GAJI BAMBANG PAMUNGKAS TERTINGGI DI INDONESIA

Tidak hanya atlet-atlet beken seperti pebalap Valentino Rossi dan petinju Filipina Manny Pacquiao yang masuk daftar gaji tertinggi di dunia. Pemain timnas sepakbola Ind onesia, Bambang Pamungkas rupanya masuk dalam jajaran pemain bayaran termahal.

Seperti diketahui, Majalah ESPN merilis 184 atlet berpenghasilan tertinggi di dunia. Daftar atlet termahal tersebut bakal terbit pada 2 Mei men­datang. Bepe, panggilan Bambang Pamungkas yang juga memperkuat klub Persija Jakarta itu mengan­tongi bayaran 160 ribu dolar Amerika pertahun atau sekitar Rp 1,5 miliar.

Namun, gaji Bepe masih kalah besar dibanding penghasilan para pemain bola dari negara lain seperti bintang Argentina, Carlos Teves yang ber­penghasilan 19 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 165 miliar.

Gaji Bepe juga kalah besar dibanding pesepakbola Korea Selatan, Ji Sung Park yang kini memperkuat ‘Setan Merah’ Manchester United. Park mengantongi bayaran pertahun sebanyak 4,7 juta dolar Amerika atau 40,1 miliar.

Meski demikian, Bepe masih lebih tinggi dari pebulutangkis nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei yang mengantongi 106 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp 925 juta.

Sementara itu, atlet dengan penghasilan tertinggi di dunia diraih atlet bisbol asal Amerika, Alex Rodriguez dan petinju Filipina, Manny Pacquiao. Keduanya mencetak 32 juta dolar Ame­rika atau sekitar Rp 278 miliar setahun.

Sabtu, 16 April 2011

PELUNCURAN BUKU BEPE

FOTO NEWS
SABTU, 16 APRIL 2011 16:58 WIB
Peluncuran Buku BEPE20 Pesepakbola tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas menunjukkan buku karyanya berjudul BEPE20 'Ketika Jariku Menari' saat peluncurannya di Jakarta, Sabtu (16/4). Hasil penjualan buku setebal 383 halaman ini akan disumbangkan kepada Syair.org dan Yayasan Pita Kuning yang memiliki perhatian terhadap anak-anak yang hidup dengan HIV dan AIDS serta anak-anak penderita kanker. ANTARA/Dhoni Setiawan/rj

Sabtu, 02 April 2011

BUKU "BEPE20 KETIKA JEMARIKU MENARI" SEGERA LAUCHING


NEWS
Buku Bepe Segera Terbit
Di luar aktivitas sebagai pemain sepak bola, Bambang Pamungkas memiliki kegemaran lain yakni menulis. Pandangan-pandangan Bepe, demikian ia biasa disapa, sangat jernih dan lugas dituangkan dalam berbagai tulisan yang selama ini dimuat di website www.bambangpamungkas20.com

Ditambah tulisan-tulisan yang belum pernah dipublikasikan, serta didukung foto-foto ekslusif, Yudhi F. Oktaviadhi, Wakil Redaktur Pelaksana BOLA yang juga penggagas Syair.org, merangkai dan mengedit berbagai tulisan tersebut menjadi sebuah buku.

Banyak cerita menarik di balik karier dan kehidupan Bepe sehingga dengan membaca buku berjudul “Bepe20 Ketika Jemariku Menari” itu maka kita akan memahami Bepe secara utuh. Banyak pula kisah-kisah inspiratif sehingga buku ini layak menjadi bacaan siapa pun termasuk remaja dan anak-anak yang mengidolakannya.

Buku akan diluncurkan pada 16 April 2011 di kantor tabloid BOLA. Hasil dari penjualan buku pun akan disumbangkan Bepe kepada dua yayasan yang selama ini didukung oleh Bepe yakni Syair Untuk Sahabat Foundation (Syair.org) dan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. Semoga niat baik Bepe menjadi berkah dan bermanfaat bagi pergerakan kepedulian terhadap HIV/AIDS dan kanker.

Jumat, 25 Maret 2011


Timnas Indonesia mendapat keuntungan dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia. Dalam format yang diumumkan di situs AFC tadi malam, Indonesia yang saat ini berada di urutan ke-24 dari total 43 anggota AFC langsung akan bertanding di putaran kedua. Itu karena Indonesia masuk dalam grup unggulan kedua zona Asia ( peringkat 6-27). 

Perebutan empat tiket putaran final Piala Dunia 2014 plus satu tiket playoff zona Asia bakal mulai dihelat 29 Juni dan 3 Juli 2011. Tim yang bertanding di putaran I ini adalah Negara-negara yang menempati posisi 16 terbawah Asia ( urutan 28-43). Dalam grup ini terdapat juara Piala AFF 2010 Malaysia yang sementara ini menempati posisi ke-28 Asia.    

Pada kualifikasi putaran pertama tersebut itu, tim - tim peserta akan saling bertemu kandang dan tandang. Selanjutnya, delapan tim pemenang dari putaran pertama akan bergabung dengan grup unggulan II yang didalamnya termasuk Indonesia. Total ke-30 tim itu akan bertanding juga dengan system home dan away pada 23 Juli dan 28 Juli 2011 untuk mencari 15 tim pemenang. Ke-15 tim pemenang itu selanjutnya akan bergabung dengan lima tim unggulan pertama untuk bertarung di putaran III. Lima unggulan teratas Asia adalah Jepang (1), Korsel (2) Australia (3), Korut (4), dan Bahrain (5).

Putaran III yang diikuti oleh 20 tim tersebut akan digelar dengan system dibagi menjadi lima grup. Masing-masing grup diisi empat tim. Pertandingan akan digeber pada 2 September 2011 hingga 9 Februari 2012.

Dari lima grup tersebut dua tim teratas melenggang ke putaran IV yang diikuti  10 peserta. Putaran IV ini akan dibagi menjadi dua grup. Tiap grup lima tim. Masing-masing tim juara dan runner up akan melaju ke putaran final Piala Dunia 2014 Brazil. Dua tim peringkat III ketiga pada putaran keempat akan bentrok untuk memperebutkan tiket melalui playoff inter-continental.

Dalam rilisnya AFC memberi catatan khusus kepada Jepang. JIka negara yang sebagian wilayahnya baru saja diluluhlantakkan gempa dan tsunami itu melaju ke putaran IV, mereka akan ditempatkan di posisi kelima di grupnya agar tidak bermain pada 18 Juni 2013 untuk memfasilitasi partisipasi tim Samurai Biru di Piala Konfederesi di Brasil pada 16-30 Juni 2013.

Undian putaran pertama akan dilakukan Rabu lusa (30/3). Rangking unggulan sendiri diambil berdasarkan dari rangking dari partisipasi di kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Piala Asia 2011.

Dihubungi tadi malam, deputy bidang teknik BTN (Badan Tim Nasional) Iman Arif mengaku senang timnas  senior bisa langsung berlaga di putaran II. Sebelumnya, bersama pelatih Alfred Riedl BTN sudah merancang program dengan asumsi Firman Utina dkk akan merangkak dari putaran I. "Jelas ini menguntungkan kita," ujar Iman Arif. "Target kami adalah timnas bisa menembus group stage," lanjut mantan ketua BTN ini.

Meski langsung bertanding di putaran II menurut Iman BTN tidak akan mengubah program yang disusun. Dimana pemain Timnas Senior akan dipanggil untuk TC pada 20 Juni. Pada 23 Juni Firman Utina dkk dijadwalkan melakoni ujicoba intenasional di Jakarta. Calon lawan tanding saat ini masih dicari.  Karena saat itu akan ada dua timnas yang TC, yaitu timnas U-23 dan senior, BTN juga berencana merekrut satu pelatih lagi untuk membantu Alfred Riedl. Kandidat kuatnya adalah Rahmad Darmawan (Persija) dan Jacksen F. Tiago ( Persipura). (ali)

Unggulan Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia
Unggulan I:
1. Jepang
2. Korea Selatan
3. Australia
4. Korea Utara
5. Bahrain

Unggulan II:

6. Arab Saudi
7. Iran
8. Qatar
9. Uzbekistan
10.Uni Emirat Arab
11.Syria
12.Oman
13.Yordania
14.Irak
15.Singapura
16.China
17.Kuwait
18.Thailand
19.Turkmenistan
20.Lebanon
21.Yaman
22.Tajikistan
23.Hong Kong
24.Indonesia
25.Kyrgyzstan
26.Maladewa
27.India

Unggulan III:
28.Malaysia
29.Afghanistan
30.Kamboja
31.Nepal
32.Bangladesh
33.Sri Lanka
34.Vietnam
35.Mongolia
36.Pakistan
37.Palestina
38.Timor-Leste
39.Macau
40.Taiwan
41.Myanmar
42.Filipina
43.Laos

Jadwal pertandingan :

Putaran 1: 29 Juni dan 3 Juli 2011
Putaran 2: 23 Juli dan 28 Juli 2011
Putaran 3: 2 September, 6 September, 11 Oktober, 11 November, 15 November 2011 dan 29 Februari 2012.
Putaran 4: 3 Juni, 8 Juni, 12 Juni, 11 September, 16 Oktober, 14 November 2012, 26 Maret, 4 Juni, 11 Juni, 18 Juni 2013.
Putaran 5: 6 September dan 10 September 2013.
Putaran 6 (inter-continental playoff): 15 Oktober dan 19 November 2013.

Selasa, 22 Maret 2011

SEGALA SESUATU YANG MENJADI KESUKAAN BAMBANG PAMUNGKAS (BEPE)

KlubF.C Internazionale Milano 1908 dan Persija Jakarta 1928
Tim NasionalIndonesia dan Argentina
PemainPaul Gascoigne
Salah satu pemain terbaik di dunia, skill dan intelegensianya luar biasa, banyak orang mencibir kehidupan dia di luar lapangan.. SO WHAT.. Semua orang mempunyai sisi gelap dalam hidupnya, begitu juga Anda ataupun saya, yg terpenting adalah bagaimana dia melakukan tugasnya di lapangan, for me he is my F***ing Hero...
Kurniawan Dwi Julianto
Menurut saya dia adalah striker terbaik Indonesia, pernah merumput di Eropa cukup mendeskripsikan kualitas dia, kemampuannya mengatasi tekanan publik ketika dia tersangkut masalah menunjukkan bahwa dia mempunyai mental yang luar biasa, tidak banyak pemain yg mampu bangkit dari keterpurukan seperti itu, pernah bermain bersama di Timnas PPD (Pra Piala Dunia) 2001 adalah impian yang menjadi kenyataan, dia adalah orang yg memberi inspirasi pada saya untuk berkarir sebagai pesepakbola... Thanks Bro...
Widodo Cahyono Putro
Seorang profesional sejati selalu menjadi contoh baik di dalam maupun di luar lapangan, pemain yg selalu mau berbagi ilmu dan pengalan kepada junior-juniornya, saya banyak mendapatkan ilmu darinya selama kami bermain bersama baik di persija maupun Timnas... Pribadi yg sangat luar biasa...
PelatihIvan Kolev dan Benny Dolo
StadionLebak Bulus dan Gelora Bung Karno
No. Punggung20
Sepatu BolaNike Mercurial Superfly dan Asics Testimonial
TokohBung Karno, B.J Habibie dan Jamie Oliver
MusikKeroncong, R & B dan Hip Hop
PenyanyiGesang, U2, Cold Play, Jay Z. Daniel Sahuleka dan KLA Project
Lagu* Bengawan Solo (Gesang)
* With or Without You, All I Want Is You (U2)
* Don't Sleep Away this Night (Daniel Sahuleka)
* Sunrise (Simply Red)
* Song Cry (Jay Z)
* Tentang Kita (KLA Project)
FilmNotting Hill, Jerry Mcguire dan Any Given Sunday
Artis WanitaWinona Rider, Angelina Jolie dan Dian Sastrowardoyo
Artis PriaHugh Grant, Sean Conery dan Dedy Mizwar
BacaanAutobiography pesepakbola
Buku* Bung Karno - Penyambung Lidah Rakyat
* Jamie Oliver - The Naked Chef Series
* Paul Gascoigne - My Story
* Michael Jordan - Who Wants To Be Like Mike
* Eric Cantona - The Rebel Who Would Be King
* Paul arden - It's Not How Good You Are, It's How Good You Want To Be
* Vinie Jones - Confession Of a Bad Boy
WarnaBiru dan Pink
Parfum* Lalique White
* John Varvatos Artisan
* Thiery Mugler Angel Blue
Tempat BerliburJogjakarta dan Paradise Island (Maldives)
KotaSalatiga, Jayapura dan Amsterdam
MakananOseng pare, Pepes peda dan Lasagna
MinumanAir putih dan Diet coke
MobilToyota Celica
Merk BajuNike, Zara, Top Man, Lacoste dan Burberry
Sepatu SantaiNike, All Star dan CamPER

Sabtu, 05 Maret 2011

(HEBOH) idola mitha the virgin adalah BAMBANG PAMUNGKAS

Timnas 'Garuda' tengah menjadi sorotan karena aksi memukau mengalahkan Laos, Malaysia dan Thailand. Siapa pemain timnas idola Anda? Jika Mitha 'The Virgin' yang ditanya, maka Bambang Pamungkas (BP) jawabannya.

Menurut Mitha, sosok BP begitu menarik. Apalagi, kata gitaris asuhan Ahmad Dhani itu, BP berparas ganteng dan hitam manis.

"Dia cakep, hitam manis, orangnnya baik, dan ramah," ujar Mitha saat ditemui di Studio 'DahSyat' RCTI, Jalan Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (9/12/2010).

Mengenai kondisi persepakbolaan Indonesia yang tengah naik daun, sebagai musisi Mitha ikut gembira. Mengaku suka menonton bola

Minggu, 20 Februari 2011

KISAH HARU BAMBANG PAMUNGKAS

Kisah Haru Bambang Pamungkas

sumbes:http://www.unik-aneh.co.cc/2010/12/kisah-haru-hambang-pamungkas.html

Sempet Denger ane banyak yang menggunjing BePe akhir² ini akibat permainan nya yang sedikit menurun drastis. dan banyak yang beralih ke bintang baru yang dari luar negeri . Irfan Bachdim ?
Posted Image
Apakah ini Sepak Bola Indonesia ? 

Setidaknya hargailah gan, gitu-gitu juga kan dia lah yang membuka Permainan sepak bola Indonesia sehingga dikenal oleh negara lain. tapi ini balasannya ?


tapi dalam pertandingan Indonesia - Thailand BePe kyk nya udh buktiin kalo dia memang pantas sebagai kapten indonesia. dan bro&sist liat sendiri kan permainan Irfan Bachdim yang kacau bgtu ?




lihat artikel BP nih

Quote
“Sebuah janji di tengah malam yang sunyi”
Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 6 December 2010, pada kategori:Tim Nasional

Dalam paragraf terakhir salah satu artikel saya (Special treatment for special person - 2008), terdapat sebuah kalimat yg berisi demikian. “Itu adalah komitmen saya sejak pertama kali saya di beri kehormatan menggunakan seragam kebesaran merah - putih 9th lalu. Dan satu hal lagi, saya siap menerjang apapun badai yg akan menerpa saya, karena - Saya Bukan Seorang Pengecut…!!!

Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sebuah kata dalam kutipan kalimat diatas, yaitu komitmen 9th yg lalu (Saat artikel tersebut saya tulis) atau 11th yg lalu (Saat saya menulis artikel ini). Sebuah peristiwa yg sejujurnya ringan, akan tetapi memberikan makna yg sangat dalam bagi pribadi saya, karir saya, cara saya berpikir serta karakter saya dalam menjalani pekerjaan sebagai pemain sepakbola..

Dan di bawah ini adalah ceritanya:

“Once, when i was young and started to play football, my bigest dream was to wear the red - white colour jersey and play for my country. And that dream remains, until now”

Sepulang bermain untuk timnas Indonesia di ajang Sea Games 1999 di Brunei Darussalam, saya menyempatkan diri pulang dan sowan pada kedua orang tua saya di Getas, Kec pabelan, Kab semarang. Saat itu, dua minggu menjelang Liga Indonesia VI di bergulir. Mengingat saya belum mempunyai klub, maka saya memutuskan untuk beristirahat dulu di kampung halaman…

Ada satu hal yg unik dalam perjalanan karir saya sebagai pemain sepakbola, hal unik yg mungkin tidak akan pernah dialami oleh pemain sepakbola lain republik ini. Yaitu, saat pertama kali saya bermain untuk tim nasional Indonesia, status saya masih sebagai pemain amatir (Belum bermain di liga Indonesia). Saat itu saya baru saja lulus dari kelas 3 IPS 2, di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga. Sebagai pemain sepakbola, saya hanya berstatus sebagai pemain dari Diklat Sepakbola Salatiga…

Saya mendapat kehormatan tersebut, karena dalam ajang piala asia usia 19th dan pra olimpiade saya tampil cukup impresif. Kebetulan saat itu, timnas U 19, timnas pra olimpiade dan timnas senior di kepalai oleh seorang pelatih yg sama, yaitu pelatih asal Jerman yg bernama Bernard schoem…

Dalam artikel saya (Diskusi via Twitter part one - 2009), saya sempat menyebutkan bahwa, salah satu hal yg paling saya sukai dari pelatih asing adalah, seorang pelatih asing selalu berani memberi kesempatan pada para pemain muda untuk unjuk kebolehan. Mereka selalu berpikir jauh ke depan dengan menyiapkan pemain-pemain muda, agar regenerasi dan keseimbangan sebuah tim terjaga dengan baik..

Dalam ajang Sea Games tersebut, banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapat, karena saat itu saya mendapat kesempatan untuk bermain dalam satu tim bersama pemain-pemain kelas satu di negeri ini. Sebut saja Bima sakti, Widodo C Putra (assisten pelatih tim nas saat ini), Aji Santoso, Anang Ma’ruf, Nur alim, Bejo Sugiantoro, Rochy Putiray, I Komang Putra, Hendro kartiko, Ali Sunan, Uston Nawawi, Agung Setyabudhi dll (Sangat di sayangkan Kurniawan D.J tidak berada dalam tim). Ketika itu kami berhasil membawa pulang medali perunggu, setelah mengalahkan Singapura di perebutan tempat ke tiga, melalui adu pinalty..

Sepulang dari ajang Sea Games 1999 tersebut, banyak hal yg berubah dalam kehidupan sehari-hari saya. Secara pribadi sejujurnya saya merasa tidak berubah, yg berubah adalah hal-hal di sekitar diri saya. Orang-orang mulai menegur saya ketika saya tengah berjalan, mereka tersenyum ramah kepada saya, ada beberapa yg meminta tanda tangan, akan tetapi tidak banyak atau boleh dikatakan jarang yg meminta berfoto bersama, karena saat itu tehnologi yg bernama handphone belum menjamur seperti saat ini, bahkan saat itu sayapun belum mempunyai ponsel pribadi…

Ketika berlibur di kampung halaman, saya banyak mengabiskan waktu saya berkumpul bersama orang tua dan saudara-saudara saya. Tidak lupa, saya juga menyempatkan diri untuk bermain kembali dengan sahabat-sahabat sepermainan saya, baik teman sekampung, sahabat di sekolah maupun rekan-rakan saya di Diklat salatiga…

Suatu hari saya pulang larut malam, kira-kira pukul 11 malam saya sampai di rumah. Saat itu saya pulang bersama seorang teman yg bernama Wasis Budiman, seorang pemain Diklat salatiga yg berasal dari kota Rembang, boleh di katakan dia adalah sahabat saya yg paling dekat…

Jarak Salatiga dengan Getas kira-kira memakan waktu 15 menit, saat itu kami berdua mengendarai sepeda motor Honda mega pro milik ayah saya. Wasis memegang kendali kemudi, sedang saya duduk di belakang sebagai penumpang (Sekedar untuk di ketahui, saat itu saya belum bisa menaiki sepeda motor, saya baru bisa mengendarai sepeda motor di usia 29th hehehe)..

Maka selama 15 menit, kamipun memacu sepeda motor tadi dengan kencangnya membelah suasana malam yg gelap, sunyi dan sangat dingin. Perjalanan itu sendiri terasa cukup mencekam, karena untuk sampai ke desa saya, kami harus melewati hamparan sawah yg luas serta dua buah pemakaman yg sudah cukup tua. Bagi mereka yg tidak terbiasa, saya yakin rasa takut akan datang menghampiri, akan tetapi bagi kami orang-orang kampung seperti saya, suasana tadi adalah salah satu daya tarik yg malah sampai saat ini selalu ingin saya ulangi kembali…

Sesampainya dirumah, kopi panas adalah hal pertama yg kami cari. Teras depan rumah orang tua saya, kami pilih menjadi tempat untuk menikmati kopi tubruk tersebut. Beberapa pisang goreng sisa tadi sore, terasa sangat nikmat dan pas untuk menjadi teman si kopi hitam yg kental tadi…

Sambil mengunyah pisang goreng dan menyeruput kopi panas, saya dan Wasis pun berbincang bincang ringan, membahas hal-hal yg lazimnya di bahas oleh anak-anak muda seusia kami. Hal tersebut membuat kami sesekali tertawa terkekeh-kekeh di tengah kesunyian malam tersebut. Bahkan beberapa kali, petugas ronda yg kebetulan lewat di depan rumah sayapun memperingatkan kami, tentunya sembari bercanda, karena mereka adalah teman-teman saya juga..

Jam Guess palsu ditangan kanan saya sudah menunjukkan pukul 00:45 pagi saat kami berdua memutuskan untuk beristirahat. Saat berjalan memasuki rumah, saya sempat terperanjat karena melihat sesuatu yg baru di ruang tamu. Di keremangan ruangan, nampak sebuah pigura kaca besar terpasang di salah satu sudut ruangan ini. Barang ini tidak pernah ada sebelumnya, maka secara reflek sayapun berjalan menghampiri pigura tersebut..

Setelah saya perhatikan dengan seksama ternyata pigura kaca tersebut berisi jersey tim nasional yg saya kenakan di perhelatan Sea Games yg lalu. Tanpa sepengetahuan saya, ternyata ayah saya telah memesan sebuah figura untuk memajang jersey tersebut. Mungkin itu adalah ungkapan rasa bangga dari seorang ayah yg anaknya mendapat kesempatan membela negaranya..

Saat itu saya mempersilahkan Wasis untuk berangkat tidur terlebih dahulu. Agar nampak lebih jelas lampu ruang tamupun saya nyalakan, maka sekarang nampak jelas sebuah baju tim nasional berwarna merah dengan motif garis horizontal putih serta bernomor 20 di bagian dada. Bagian depan baju ini penuh dengan tanda tangan seluruh anggota squad tim nasional saat itu. Di bagian tengah, terdapat tanda tangan kapten kesebelasan saat itu, yaitu Bima Sakti beserta tulisan “Semoga Sukses buat Bambang” di bagian bawah namanya..

Itu adalah jersey pertama saya bersama tim nasional Indonesia, jersey itu memiliki nilai sejarah yg sangat tinggi dalam perjalanan karir sepakbola saya. Saya ingat, ketika pertama kali saya menunjukkan jersey tersebut kepada ayah saya, dengan semangat ayah saya langsung mengenakannya, bahkan menggunakan nya untuk bermain tenis bersama rekan-rekan sekantor beliau di sore harinya. Dengan bangganya ayah saya menceritakan setiap detail tanda tangan pemain nasional yg ada di atas jersey tersebut..

Dari raut muka ayah saya, nampak sekali jika beliau sangat bangga memakai seragam tersebut. Bahkan saya melihat, mungkin melebihi kebanggaan saya sendiri ketika mengenakannya. Terlihat sedikit norak dan kampungan memang, akan tetapi menurut pendapat saya, itulah sebuah ungkapan perasaan yg spontan dan jujur dari ayah saya..

Setelah saya perhatikan dengan seksama, ternyata pigura ini sedikit kurang simentris dalam pemasangannya, salah satu ujungnya nampak lebih tinggi dari sisi yg lain, maka dengan segera sayapun membetulkan letak pigura tersebut. Malam itu, sambil memandang jersey tersebut sayapun berjanji dalam hati. Sebuah janji yg akan selalu saya pegang, sampai saatnya nanti saya harus berhenti. Iya, sampai saatnya nanti saya harus berhenti..

Saya berjanji untuk selalu berusaha menepati dan menyanggupi setiap panggilan dari tim nasional Indonesia, apapun keadaannya. Saya akan selalu berusaha untuk datang tepat waktu, memberikan kemampuan terbaik saya, serta memberikan dedikasi tertinggi saya kepada pasukan garuda, dalam apapun kendalanya..

“Kemampuan saya mungkin akan berangsur surut seiring dengan berjalannya waktu, ketajaman saya sebagai seorang striker mungkin lambat laun akan memudar seiring dengan berkembangnya permainan sepakbola itu sendiri. Akan tetapi “TIDAK” dengan komitmen dan dedikasi saya kepada tim merah - putih. TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH…!!!”

Di belahan dunia manapun, bermain untuk tim nasional adalah puncak dari karir seorang pesepakbola, tidak ada yg dapat memungkiri itu. Memakai jersey merah-putih adalah perpaduan antara sebuah tanggung jawab dan kebanggan yg luar biasa. Sebuah kebanggan yg tidak akan pernah dapat di nilai dengan sekedar sebuah mata uang..

Menyayikan lagu Indonesia Raya bersama puluhan ribu pendukung garuda, merupakan sebuah pengalaman yg tidak akan pernah dapat di lukiskan dengan kata-kata (Baca: Artikel ketika sebuah lagu menyadarkan saya - 2008). Saya akan selalu berusaha menghayati dan menyanyikan lagu tersebut dengan lantangnya, dalam setiap penampilan saya bersama tim nasional Indonesia. Sebuah rasa kebanggaan yg hanya akan anda pahami, ketika anda mengalaminya sendiri..

Sebagai pemain, ada sebuah prinsip yg akan selalu saya pegang dalam karir sepakbola saya. Yaitu, saya akan selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik saya dan mensupport tim baik di atas lapangan, dari bangku cadangan maupun dari tribun penonton..

Terkadang kita harus mampu mengesampingkan ego pribadi demi keutuhan tim, karena kebutuhan tim diatas segalanya, apalagi hal tersebut menyangkut kepentingan negara. bagi saya, apapun keputusan pelatih adalah bersifat mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat. Sebuah keputusan yg harus di hormati oleh seluruh komponen di dalam tim, karena memang begitulah cara kerja orang-orang profesional..

Saya selalu berusaha menjaga hubungan profesional secara baik dengan siapapun pelatih yg menangani saya bersama tim nasional. Dan sejujurnya, itu merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan saya bertahan selama 11 th, tampil sebanyak 81 kali dan mencetak 37 gol untuk negara yg sangat saya cintai (Sampai saat ini)..

Seperti halnya pigura kaca tersebut, yg sampai dengan saat dimana saya menulis artikel ini, masih menempel dengan kokoh di tempat yg sama dan tidak bergerak sedikitpun. Maka sampai detik ini, keyakinan, komitmen dan dedikasi saya juga tidak bergerak dan berkurang sedikitpun, tidak akan pernah berkurang kawan, sampai kapanpun. Saya tidak akan berhenti bermain untuk tim nasional, sampai suatu saat nanti, tenaga dan pikiran saya tidak dibutuhkan lagi oleh pelatih tim nasional..

“Cepat atau lambat, jersey merah - putih ini pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yg pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal disana sampai akhir hayatku”

One faith, one flag, one mission, one heart and one love for INDONESIA..

Sabtu, 29 Januari 2011

(HEBOH) SURAT PRIBADI BAMBANG

Sepulang bermain untuk timnas Indonesia di ajang Sea Games 1999 di Brunei Darussalam, saya menyempatkan diri pulang dan sowan pada kedua orang tua saya di Getas, Kec pabelan, Kab semarang. Saat itu, dua minggu menjelang Liga Indonesia VI di bergulir. Mengingat saya belum mempunyai klub, maka saya memutuskan untuk beristirahat dulu di kampung halaman…
timnas02_595
Ada satu hal yg unik dalam perjalanan karir saya sebagai pemain sepakbola, hal unik yg mungkin tidak akan pernah dialami oleh pemain sepakbola lain republik ini. Yaitu, saat pertama kali saya bermain untuk tim nasional Indonesia, status saya masih sebagai pemain amatir (Belum bermain di liga Indonesia). Saat itu saya baru saja lulus dari kelas 3 IPS 2, di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga. Sebagai pemain sepakbola, saya hanya berstatus sebagai pemain dari Diklat Sepakbola Salatiga…
Saya mendapat kehormatan tersebut, karena dalam ajang piala asia usia 19th dan pra olimpiade saya tampil cukup impresif. Kebetulan saat itu, timnas U 19, timnas pra olimpiade dan timnas senior di kepalai oleh seorang pelatih yg sama, yaitu pelatih asal Jerman yg bernama Bernard schoem…
Dalam artikel saya (Diskusi via Twitter part one - 2009), saya sempat menyebutkan bahwa, salah satu hal yg paling saya sukai dari pelatih asing adalah, seorang pelatih asing selalu berani memberi kesempatan pada para pemain muda untuk unjuk kebolehan. Mereka selalu berpikir jauh ke depan dengan menyiapkan pemain-pemain muda, agar regenerasi dan keseimbangan sebuah tim terjaga dengan baik..
Dalam ajang Sea Games tersebut, banyak ilmu dan pengalaman yg saya dapat, karena saat itu saya mendapat kesempatan untuk bermain dalam satu tim bersama pemain-pemain kelas satu di negeri ini. Sebut saja Bima sakti, Widodo C Putra (assisten pelatih tim nas saat ini), Aji Santoso, Anang Ma’ruf, Nur alim, Bejo Sugiantoro, Rochy Putiray, I Komang Putra, Hendro kartiko, Ali Sunan, Uston Nawawi, Agung Setyabudhi dll (Sangat di sayangkan Kurniawan D.J tidak berada dalam tim). Ketika itu kami berhasil membawa pulang medali perunggu, setelah mengalahkan Singapura di perebutan tempat ke tiga, melalui adu pinalty..
Sepulang dari ajang Sea Games 1999 tersebut, banyak hal yg berubah dalam kehidupan sehari-hari saya. Secara pribadi sejujurnya saya merasa tidak berubah, yg berubah adalah hal-hal di sekitar diri saya. Orang-orang mulai menegur saya ketika saya tengah berjalan, mereka tersenyum ramah kepada saya, ada beberapa yg meminta tanda tangan, akan tetapi tidak banyak atau boleh dikatakan jarang yg meminta berfoto bersama, karena saat itu tehnologi yg bernama handphone belum menjamur seperti saat ini, bahkan saat itu sayapun belum mempunyai ponsel pribadi…
Ketika berlibur di kampung halaman, saya banyak mengabiskan waktu saya berkumpul bersama orang tua dan saudara-saudara saya. Tidak lupa, saya juga menyempatkan diri untuk bermain kembali dengan sahabat-sahabat sepermainan saya, baik teman sekampung, sahabat di sekolah maupun rekan-rakan saya di Diklat salatiga…
Suatu hari saya pulang larut malam, kira-kira pukul 11 malam saya sampai di rumah. Saat itu saya pulang bersama seorang teman yg bernama Wasis Budiman, seorang pemain Diklat salatiga yg berasal dari kota Rembang, boleh di katakan dia adalah sahabat saya yg paling dekat…
Jarak Salatiga dengan Getas kira-kira memakan waktu 15 menit, saat itu kami berdua mengendarai sepeda motor Honda mega pro milik ayah saya. Wasis memegang kendali kemudi, sedang saya duduk di belakang sebagai penumpang (Sekedar untuk di ketahui, saat itu saya belum bisa menaiki sepeda motor, saya baru bisa mengendarai sepeda motor di usia 29th hehehe)..
Maka selama 15 menit, kamipun memacu sepeda motor tadi dengan kencangnya membelah suasana malam yg gelap, sunyi dan sangat dingin. Perjalanan itu sendiri terasa cukup mencekam, karena untuk sampai ke desa saya, kami harus melewati hamparan sawah yg luas serta dua buah pemakaman yg sudah cukup tua. Bagi mereka yg tidak terbiasa, saya yakin rasa takut akan datang menghampiri, akan tetapi bagi kami orang-orang kampung seperti saya, suasana tadi adalah salah satu daya tarik yg malah sampai saat ini selalu ingin saya ulangi kembali…
Sesampainya dirumah, kopi panas adalah hal pertama yg kami cari. Teras depan rumah orang tua saya, kami pilih menjadi tempat untuk menikmati kopi tubruk tersebut. Beberapa pisang goreng sisa tadi sore, terasa sangat nikmat dan pas untuk menjadi teman si kopi hitam yg kental tadi…
Sambil mengunyah pisang goreng dan menyeruput kopi panas, saya dan Wasis pun berbincang bincang ringan, membahas hal-hal yg lazimnya di bahas oleh anak-anak muda seusia kami. Hal tersebut membuat kami sesekali tertawa terkekeh-kekeh di tengah kesunyian malam tersebut. Bahkan beberapa kali, petugas ronda yg kebetulan lewat di depan rumah sayapun memperingatkan kami, tentunya sembari bercanda, karena mereka adalah teman-teman saya juga..
Jam Guess palsu ditangan kanan saya sudah menunjukkan pukul 00:45 pagi saat kami berdua memutuskan untuk beristirahat. Saat berjalan memasuki rumah, saya sempat terperanjat karena melihat sesuatu yg baru di ruang tamu. Di keremangan ruangan, nampak sebuah pigura kaca besar terpasang di salah satu sudut ruangan ini. Barang ini tidak pernah ada sebelumnya, maka secara reflek sayapun berjalan menghampiri pigura tersebut..
Setelah saya perhatikan dengan seksama ternyata pigura kaca tersebut berisi jersey tim nasional yg saya kenakan di perhelatan Sea Games yg lalu. Tanpa sepengetahuan saya, ternyata ayah saya telah memesan sebuah figura untuk memajang jersey tersebut. Mungkin itu adalah ungkapan rasa bangga dari seorang ayah yg anaknya mendapat kesempatan membela negaranya..
Saat itu saya mempersilahkan Wasis untuk berangkat tidur terlebih dahulu. Agar nampak lebih jelas lampu ruang tamupun saya nyalakan, maka sekarang nampak jelas sebuah baju tim nasional berwarna merah dengan motif garis horizontal putih serta bernomor 20 di bagian dada. Bagian depan baju ini penuh dengan tanda tangan seluruh anggota squad tim nasional saat itu. Di bagian tengah, terdapat tanda tangan kapten kesebelasan saat itu, yaitu Bima Sakti beserta tulisan “Semoga Sukses buat Bambang” di bagian bawah namanya..
Itu adalah jersey pertama saya bersama tim nasional Indonesia, jersey itu memiliki nilai sejarah yg sangat tinggi dalam perjalanan karir sepakbola saya. Saya ingat, ketika pertama kali saya menunjukkan jersey tersebut kepada ayah saya, dengan semangat ayah saya langsung mengenakannya, bahkan menggunakan nya untuk bermain tenis bersama rekan-rekan sekantor beliau di sore harinya. Dengan bangganya ayah saya menceritakan setiap detail tanda tangan pemain nasional yg ada di atas jersey tersebut..
Dari raut muka ayah saya, nampak sekali jika beliau sangat bangga memakai seragam tersebut. Bahkan saya melihat, mungkin melebihi kebanggaan saya sendiri ketika mengenakannya. Terlihat sedikit norak dan kampungan memang, akan tetapi menurut pendapat saya, itulah sebuah ungkapan perasaan yg spontan dan jujur dari ayah saya..
Setelah saya perhatikan dengan seksama, ternyata pigura ini sedikit kurang simentris dalam pemasangannya, salah satu ujungnya nampak lebih tinggi dari sisi yg lain, maka dengan segera sayapun membetulkan letak pigura tersebut. Malam itu, sambil memandang jersey tersebut sayapun berjanji dalam hati. Sebuah janji yg akan selalu saya pegang, sampai saatnya nanti saya harus berhenti. Iya, sampai saatnya nanti saya harus berhenti..
Saya berjanji untuk selalu berusaha menepati dan menyanggupi setiap panggilan dari tim nasional Indonesia, apapun keadaannya. Saya akan selalu berusaha untuk datang tepat waktu, memberikan kemampuan terbaik saya, serta memberikan dedikasi tertinggi saya kepada pasukan garuda, dalam apapun kendalanya..
“Kemampuan saya mungkin akan berangsur surut seiring dengan berjalannya waktu, ketajaman saya sebagai seorang striker mungkin lambat laun akan memudar seiring dengan berkembangnya permainan sepakbola itu sendiri. Akan tetapi “TIDAK” dengan komitmen dan dedikasi saya kepada tim merah - putih. TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH…!!!”
Di belahan dunia manapun, bermain untuk tim nasional adalah puncak dari karir seorang pesepakbola, tidak ada yg dapat memungkiri itu. Memakai jersey merah-putih adalah perpaduan antara sebuah tanggung jawab dan kebanggan yg luar biasa. Sebuah kebanggan yg tidak akan pernah dapat di nilai dengan sekedar sebuah mata uang..
Menyayikan lagu Indonesia Raya bersama puluhan ribu pendukung garuda, merupakan sebuah pengalaman yg tidak akan pernah dapat di lukiskan dengan kata-kata (Baca: Artikel ketika sebuah lagu menyadarkan saya - 2008). Saya akan selalu berusaha menghayati dan menyanyikan lagu tersebut dengan lantangnya, dalam setiap penampilan saya bersama tim nasional Indonesia. Sebuah rasa kebanggaan yg hanya akan anda pahami, ketika anda mengalaminya sendiri..
Sebagai pemain, ada sebuah prinsip yg akan selalu saya pegang dalam karir sepakbola saya. Yaitu, saya akan selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik saya dan mensupport tim baik di atas lapangan, dari bangku cadangan maupun dari tribun penonton..
Terkadang kita harus mampu mengesampingkan ego pribadi demi keutuhan tim, karena kebutuhan tim diatas segalanya, apalagi hal tersebut menyangkut kepentingan negara. bagi saya, apapun keputusan pelatih adalah bersifat mutlak dan tidak dapat di ganggu gugat. Sebuah keputusan yg harus di hormati oleh seluruh komponen di dalam tim, karena memang begitulah cara kerja orang-orang profesional..
Saya selalu berusaha menjaga hubungan profesional secara baik dengan siapapun pelatih yg menangani saya bersama tim nasional. Dan sejujurnya, itu merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan saya bertahan selama 11 th, tampil sebanyak 81 kali dan mencetak 37 gol untuk negara yg sangat saya cintai (Sampai saat ini)..
Seperti halnya pigura kaca tersebut, yg sampai dengan saat dimana saya menulis artikel ini, masih menempel dengan kokoh di tempat yg sama dan tidak bergerak sedikitpun. Maka sampai detik ini, keyakinan, komitmen dan dedikasi saya juga tidak bergerak dan berkurang sedikitpun, tidak akan pernah berkurang kawan, sampai kapanpun. Saya tidak akan berhenti bermain untuk tim nasional, sampai suatu saat nanti, tenaga dan pikiran saya tidak dibutuhkan lagi oleh pelatih tim nasional..
“Cepat atau lambat, jersey merah - putih ini pasti akan tanggal dari badanku. Akan tetapi satu hal yg pasti, lambang garuda itu akan tetap melekat di dada kiriku, tinggal disana sampai akhir hayatku”
One faith, one flag, one mission, one heart and one love for INDONESIA..
Selesai..

catatan bambang pamungkas setelah piala aff

Curhat Bambang 'Bepe' Pamungkas Usai Piala AFF 2010


Mereka Dimata Saya
Ditulis Oleh: Bepe, waktu: 5 January 2011, pada kategori:Tim Nasional

Piala AFF 2010 telah usai dan seperti yg kita ketahui bersama, kita hanya mampu menjadi runner up untuk yg ke empat kalinya. Sebuah ungkapan klasik mengatakan “Dalam setiap pertemuan , maka akan ada juga sebuah perpisahan”. Maka sehari setelah partai final di gelar diadakanlah acara pembubaran tim. Seperti biasa ketua umum PSSI, ketua BTN, manager tim dan pelatih kepala memberikan kesan dan pesan mereka masing-masing. Tidak ketinggalan, saya juga mendapatkan giliran untuk berbicara, sebagai wakil dari semua pemain. Di bawah ini adalah kutipan dari apa yg saya ucapkan ketika itu:

” Secara pribadi maupun mewakili seluruh pemain, saya ingin mengucapkan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada seluruh pengurus dan juga staff pelatih atas kerja sama yg luar biasa selama piala AFF ini di gelar. Kenyataan memang terkadang tidak seindah apa yg kita bayangkan, akan tetapi setidaknya kita semua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Kita memang belum mampu menjadi juara, akan tetapi semoga kita mampu memenangkan hati masyarakat Indonesia. Mohon maaf jika ada tersalah kata atau tindakan diantara kami semua, dan sekali lagi terima kasih”..

Secara pribadi, saya berpendapat jika tim ini adalah salah satu tim yg mempunyai suasana terbaik selama saya menjadi pemain nasional. Semua pemain benar-benar bermain dan berusaha memberikan yg terbaik kepada pelatih, itu tercermin dari cara kami bermain di lapangan. Tidak ada sosok bintang di sana yg ada hanyalah kami dalam sebuah tim..

Dibawah ini adalah pendapat pribadi saya mengenai personel-personel yg ada di dalam tim nasional piala AFF 2010. Sekali lagi ini adalah pendapat pribadi saya, jika rekan-rekan mempunyai pendapat yg berbeda dengan yg saya kemukakan, ya monggo-monggo saja, wong namanya juga pendapat pribadi tho hehehe..

1. Alfred Riedl: Dimata saya Alfred bagaikan sebuah kulkas empat pintu, dingin, kokoh, tegas dan solid. Walau terkesan kaku akan tetapi Alfred memunyai hati yg besar dan luas. Dia adalah sebuah pribadi yg sangat fair dalam menilai segala sesuatu, filosofinya dalam bekerja adalah “Keras, tegas namun penuh dengan cinta”. Walaupun dia selalu meletakkan saya di bangku cadangan selama AFF, akan tetapi tidak dapat saya pungkiri, jika dia adalah salah satu pelatih favorit saya..

2. Wolfgang Pikal: Wolf adalah penyambung lidah Alfred di dalam tim, keberadaan Wolfgang membuat komunikasi antara Alfred dengan seluruh pemain berjalan sangat lancar. Sesekali dia memang terkesan lebih keras dan lebih tegas daripada Alfred sendiri, sehingga terkadang hal tersebut membuat kami sedikit merasa keki. Akan tetapi itu semua terjadi, lebih karena totalitas Wolfgang dalam bekerja..

3. Widodo Cahyono Putro: Bagi kami, dia bukan hanya seorang pelatih, akan tetapi lebih menjadi seorang kakak atau abang. Mas Wid akan selalu ada saat kami membutuhkan saran dan masuka. Pengalaman panjangnya sebagai pemain nasional sangat membantu kami dalam mengatasi tekanan publik selama piala AFF. Dan perlu di ketahui, beliau adalah satu-satunya pelatih yg kami invite dalam BBM group pemain timnas AFF. Itu artinya, kami sangat percaya dan nyaman dalam berdiskusi mengenai hal apapun dengan beliau..

4. Edy Harto: Hampir semua kiper atau mantan kiper yg saya kenal agak-agak gila, akan tetapi pak Edi adalah pengecualian. Melihat dari keseharian nya baik di atas lapangan saat melatih maupun di luar lapangan, pak Edi adalah pribadi yg sangat teratur dan tertib. Tidak heran jika dimasa jayanya dulu, beliau adalah seorang kiper yg hebat..

5. Markus Haris Maulana: Ini adalah salah satu contoh kiper yg saya katakan agak-agak gila, kepribadiannya unik dan sangat susah di tebak. Salah satu kelebihannya adalah, selalu mampu tampil relax dalam setiap apapun pertandingan, termasuk ketika melawan tim sekelas Uruguay. Untuk saat ini, dia masih kiper terbaik di Indonesia menurut saya..

6. Ferry Rotinsulu: Kualitasnya tidak jauh dari Markus Horison. Refleknya luar biasa dan cara dia membaca tendangan pinalti juga sangat berkelas. Motifasinya sangat tinggi dan ingin selalu menjadi yg terdepan dalam segala hal. Terkadang beberapa tindakannya memancing senyum pemain-pemain yg lain..

7. Kurnia Meiga: Indonesia tidak perlu takut kekurangan kiper handal sampai setidaknya 10 tahun ke depan. Kurnia Meiga yg belum genap berusia 20 th menurut saya memiliki potensi yg luar biasa. Apalagi sebagai seorang penjaga gawang, dia ditunjang dengan postur yg kokoh serta sangat ideal..

8. Zulkifly Sukur: Sejujurnya saya sempat khawatir, ketika Ismed Sofyan dan Ricardo Salampesi tidak berada dalam tim. Akan tetapi ternyata kekhawatiran saya tersebut sangat tidak beralasan, Zulkifli bermain dengan sangat baik sepanjang piala AFF 2010 di gelar..

9. Beny Wahyudi: Tipe pemain dengan ciri khas Jawa Timur khususnya Malang, bertehnik tinggi dengan sedikit bumbu keras. Sebagai pribadi, pemain ini sangat mudah bergaul dengan siapa saja, guyonan-guyonan nya nyelekit (pelan tapi menyakitkan) hahahahaha..

10. Yesayas desnam: Pemain ini paling pendiam, akan tetapi sekali dia berbicara, maka semua akan di buat tertawa terbahak-bahak dengan leluconnya. Suatu siang, dia meminta ijin kepada saya untuk berbicara di depan pemain saat makan siang, dan tentu saya mengijinkan. Saat itu dia meminta maaf kepada seluruh pemain, karena tanpa sadar telah melakukan wawancara dengan media, yg sebenarnya memang di larang. Saat itu dia berkata ” Dalam wawancara tadi, saya bilang jika tim ini sangat harmonis, saling mendukung satu dengan yg lain dan tidak ada yg merasa menjadi pemain bintang”, kami pun terus memperhatikan dengan seksama. “Arghh,, tetapi saya lupa satu hal, dan karena itu saya minta maaf kepada kalian semua” lanjut Yesayas. Seketika kamipun bertanya dengan antusias “Apa yg lupa Yesa..??”. Kemudian dengan santai diapun menjawab “Arrggh,, saya lupa bilang ke wartawan tadi, kalau saya sayang kalian semua”, Seketika tawa kamipun pecah di sela-sela makan siang, dan dia adalah satu-satunya pemain yg mampu membuat alfred tertawa hahahahaha…

11. Maman abdurahman: Pemain belakang yg penampilannya paling konsisten selama beberapa tahun terakhir di tim nasional. Pandai membaca permainan dan sangat cekatan dalam memotong bola-bola terobosan. Umpan-umpan jarak jauhnya luar biasa..

12. Hamka Hamzah: Bek tengah dengan kemampuan paling komplit di negeri ini, bagus di udara dan juga sangat tenang di bola-bola bawah. Yang harus dia lakukan, adalah menukar chip yg ada di kepalanya dengan yg lebih baik dan lebih baru, agar dia tidak sering lepas kendali. Akan tetapi sekarang dia sudah jauh lebih dewasa. Menurut saya, dia adalah pemain terbaik piala AFF tepat di belakang Firman Utina…

13. Muhammad Roby: Di atas lapangan, Robby adalah pribadi yg tidak banyak bicara, lugas dan sangat tenang dalam bermain. Sedang di luar lapangan, pemain ini sangat kocak dan kolot, seperti kebanyakan orang-orang betawi hehehe..

14. Muhammad Nasuha: Nyawa di bagian pertahanan sebelah kiri tim nasional, selalu total dalam bermain walaupun dalam keadaan kepala sobek dan harus menerima jahitan sekalipun. Seorang petarung sejati..

15. Tony Sucipto: Pemain serba bisa, dapat bermain di gelandang tengah, sayap kanan maupun kiri, serta bek kanan maupun kiri dengan sama baiknya. Dan saya sangat bersyukur karena dia adalah pemain Persija Jakarta hehehe..

16. Muhammad Ridwan: Ketika junior, dia adalah saingan saya di posisi sayap kiri tim junior Jawa Tengah. Sekarang, dia dapat bermain sebagai bek atau sayap dengan sama baiknya. Yang mengagumkan dari Ridwan adalah, di usia yg tidak muda lagi, kondisi fisiknya masih sangat prima..

17. Okto Maniani: Salah satu pemain yg paling menonjol di gelaran piala AFF 2010. Kengototan dan tenaganya yg luar biasa, dapat menutupi kekurangannya dalam masalah ukuran badan. Menurut saya dia adalah Aaron Lennon versi Indonesia..

18. Firman Utina: Pemain yg paling dekat dengan saya dalam timnas AFF 2010, selain karena kami teman sekamar, kebetulan angkatan kami juga tidak berbeda jauh. Ketika semifinal pertama melawan Philipine, dia harus menerima suntikan penahan rasa sakit di lututnya yg mengalami cedera lumayan parah, butuh hati dan jiwa yg besar untuk melakukan itu. Dr tim sempat ragu untuk melakukannya, akan tetapi saya ingat betul ketika Firman berkata ” Udah Dok jangan banyak mikir, suntik aja. Pokoknya saya mau main…!!!”. Saat itu, secara otomatis dia mempertaruhkan karir sepakbolanya nya untuk merah-putih (Salut)..

19. Ahmad Bustomi: Pemain yg tidak mempunyai kelebihan, akan tetapi juga tidak mempunyai kelemahan. Ketika melihat dia bermain, saya seperti melihat seorang Ponaryo Astaman akan tetapi dengan ukuran tubuh yg sedikit lebih kecil. Salah satu pilar penting timnas Indonesia..

20. Bambang Pamungkas: Anda sekalian mempunyai 140 karakter untuk mendiskripsikan pemain ini melalui twitter di akun @bepe20. Bebas tanpa syarat dan ketentuan hehehe.. Monggo..

21. Arif Suyono: Paling lucu diantara pemain yg lain, guyonan-guyonan nya ringan tetapi sangat mengena. Pemain yg selalu mampu melakukan tugasnya dengan baik, ketika pelatih membutuhkan tenaganya di pertengahan pertandingan..

22. Eka Rhamdani: Sejak Piala Asia 2007, saya sudah jatuh cinta dengan cara Eka bermain di lapangan tengah. Sangat bertenaga, memiliki kekuatan yg sama di kedua kakinya dan juga memiliki umpan serta tendangan yg cukup akurat. Setiap Persija Jakarta bertemu Persib Bandung, dia adalah pemain yg paling saya khawatirkan..

23. Johan Juansyah: Tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemapuannya di piala AFF. Akan tetapi dari latihan sehari-hari, saya dapat melihat bahwa pemain ini mempunyai potensi yg luar biasa. Persijap Jepara sangat beruntung memiliki Johan..

24. Irfan Bachdim: Tidak dapat dipungkiri jika pemain ini memberi dampak yg luar biasa dalam tim ini, euforia masyarakat yg luar biasa juga sedikit banyak karena adanya seorang Irfan Bachdim. Saat kandas di final dia menangis tersedu-sedu di pundak saya, itu membuktikan jika Irfan sudah sangat Indonesia. Semoga sukses untuk karir dia ke depan..

25. Christian Gonzales: Satu kata untuk pemain ini, Luar Biasa….!!!

26. Yongki Ariwibowo: Sebelum bermain melawan melawan Philiphine di semifinal ke dua, dia sempat minta saran kepada saya. Saat itu saya berkata “Anggaplah saat ini kamu bermain untuk Persik Kediri atau Arema Indonesia, bermain lepas dan jangan takut salah”. Saat itu, saya juga berpesan kepada para pemain senior seperti Maman, Firman, Markus dan Hamka untuk menjaga dan memandu Yongki di lapangan. Dan menurut saya dia sukses melewati partai itu dengan sangat baik..

Selesai..

Sumber: http://bambangpamungkas20.com/bepe/?p=444

Selasa, 25 Januari 2011

KARIR BEPE

Siapa yang tidak mengenal sosok Bambang Pamungkas, pesepakbola yang lahir di Getas sebuah kabupaten di Semarang pada tanggal 10 Juni 1980 yang merupakan Striker Team Persija Jakarta dan Timnas Indonesia. Memulai karir sepakbola profesionalnya bersama Persija Jakarta di umur yang relative masih muda 19 tahun. Sepanjang karirnya hingga saat ini, Bepe begitu biasa disapa sudah cukup malang melintang dalam pencapaiannya sebagai pesepakbola,selain membela Persija, Bepe juga pernah membela klub asal belanda EHC Hoensbroek Norad Holand pada tahun 2000 selama 4 bulan, dan memperkuat Selangor FC Malaysia, suatu pencapaian yang luar biasa untuk seorang pesapakbola local.
Prestasi yang sudah diraih tidak main – main sepanjang karirnya Bepe sudah mecetak 34 gol untuk tim nasional rekor baru yang sebelumnya dipegang oleh Kurniwan Dwi Julianto dengan 33 gol yang juga merupakan idolanya. Di Persija total bepe sudah membukukan sebanyak 115 gol dan selama karir di Selangor FC berhasil memasukan 61 gol.

Selain itu berikut rangkaian prestasi yang diraih bepe Atlet Harapan Terbaik versi Tabloid Bola Persija Jakarta (1999), Juara Hassanal Bolkiah Turnament Brunei Darussalam Persija Jakarta (2000), Pencetak Gol Terbanyak (Top Scorer) Liga Indonesia Persija Jakarta (2000), Pemain Terbaik Indonesia versi Media GO Persija Jakarta (2000), Juara Liga Indonesia Persija Jakarta (2000), Pemain Terbaik Liga Indonesia Persija Jakarta (2001), Pemain Terbaik Indonesia versi ANTV Persija Jakarta (2003), Pemain Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Striker Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Duet Terbaik Copa Djie Sam Soe Persija Jakarta (2007), Juara Sultan Selangor Cup Malaysia Selangor FC (2005), Juara Liga Perdana Malaysia Selangor FC (2005), Juara FA Cup Malaysia Selangor FC (2005), Juara Malaysia Cup Selangor FC (2005), Pemain Terbaik Malaysia Cup Selangor FC (2005).
Diusianya sekarang yang mungkin sudah tidak muda lagi Bepe sedang mengalami yang namanya fase – fase sulit sebagai pesepakbola, musim 2009 – 2010 bisa dibilang musim yang sulit bagi seorang Bepe, diawal musim sempat menunjukan kapasitasnya dengan terus mencetak gol untuk Persija, namun gol gol tersebut seakan enggan untuk mampir di dalam diri Bepe semenjak terakhir kali Bepe mencetak gol pada pertandingan melawan Bontang FC pada tanggal 27 Januari 2010 di GBK saat itu kedudukan akhir 3-0 untuk kemenangan Persija.

Entah faktor apa yang membuat pemain yang terkenal dengan lompatan dan heading yang oke punya begitu sulit untuk mencetak gol. Coba mendengar dari respon teman – teman pecinta Persija dan pecinta Bepe, ada beberapa alasan –alasan menarik, seperti “percaya diri bepe gy mnrun , so performa'y mnrun itu jg karna fktor usia..usia bepe hmpir 30thn..tp bepe ampe mati lah.. ada lagi ” Kurang lucky aj bos..Mgkn utk smentara BP d'cdangkn dulu aj supaya dy introspeksi n faktor lucky dy kembali.. Tp gw ga akan lupakn jasa dy membawa Persija Juara..” ada yang bilang salah nempatin posisi bepe seperti komen berikut “posisinya ga kya dulu..biasanya kan dia jdi ujung tombak..tpi skrg dia trlalu turun ke belakang” selain itu ada juga yang komentar seperti ini bepe??ikon persija yang naluri dalam mencetak gol nya lagi buntu...yang bisa nyelesain masalh bepe hanya bepe sendiri ada juga komen “bepe udah top karir.. jadi berharap menanjak rasanya sudah sulit.. yg penting bagaimana mempertahankan performa yg bagus”

Serta komen – komen yang tidak memperdulikan apa dan kenapa Bepe seperti saat ini “Karena BP seorang pemain yg bisa dibilang icon sepakbola Indonesia, maka'a kalo BP lagi gak bagus semua orang pada komen: BP turun, BP udah abis, BP udah tua! Padahal, hampir semua pemain pernah ngalamin masa2 seperti BP saat ini, tapi karena kepopuleran mereka gak seperti BP, jadi gak ada berita tentang penurunan perform mereka! Intinya gw tetap mendukung semua punggawa PERSIJA dengan kondisi apapun!,,” ada lagi komen seperti ini “bebaskan sejenak bebanmu kawan (BP)... Lupakan nama besarmu & hilangkan faktor x sebagai pelecutmu Tapi jangan lupa & hilangkan loyalitasmu buat Persija!”
Gw cuma berharap dengan semua kritikan – kritikan yang coba gw kumpulin dari beberapa pendapat anak – anak walaupun mungkin masih banyak lagi yang lain yang ga bisa dimasukin bisa menjadi pemacu semangat seorang THE GOAL FATHER untuk tetap bisa berada dijalur yang selama ini sudah diraihnya, pertahankan prestasi yang ada, tingkatkan terus jangan malah menurun kami yakin kamu (BAMBANG PAMUNGKAS) belum habis !!!

Seperti lirik lagu yang di tambahkan oleh Bung Ferry yang cocok menggambarkan seorang Bepe lagu ciptaan Guruh Sukarno Putra yang dinyanyikan oleh Achmad Albar pada tahun 80an
ooooo.... bagai raja diraja
dikala seseorang ...sedang..mengalami jaya
semua orang menyanjung nyanjung dan memuja
semua orang mengelu elu dan memuji
tapi bila telah tak terpakai......
ia dihina..... dicaci..... dinista....dimaki...
seakan tak pernah ia berjasa
seakan ia makhluk tak bergunaaaa

namun tingkah secercah
tak akan pernah musnah
walau ... dihapuskan
suatu saat kan tiba
mata umat terbuka
tinggal sesal dan sesal... tinggal sesal dan sesal

Seperti kami juga yang kangen akan nyanyian seperti ini “Bambang Pamungkas Macannya Persija bola ditendang langsung masuk ke gawang sorak – sorak The Jak bergembira hari ini raih poin 3”